Mohon tunggu...
Sunu Purnama
Sunu Purnama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pria sederhana yang mencintai dunia sastra kehidupan.

mengapresiasi dunia...lewat rangkaian kata...^^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Alam Sini Alam Sana", Time Management dari Perspektif Spiritual

22 Oktober 2021   13:43 Diperbarui: 22 Oktober 2021   19:42 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beliau ini dikenal sebagai Pelopor Ilmu Politik dan Ekonomi jauh sebelum Machiavelli dikenal di dunia barat. Beliau membagi waktu berdasarkan ritme alam yang mengikuti prinsip triguna yaitu Satva, Rajas dan Tamas. Triguna yang mempengaruhi alam makrokosmos dan mikrokosmos manusia.
Disiplin waktu ini penting sekali dilakukan sehingga kita tidak terbiasa untuk melakukan kebiasaan menunda yang bisa berakibat atau berdampak sosial yang luas. Dalam buku ini kita akan menjumpai bagaimana setan penundaan bisa menyesatkan manusia.

" Menggunakan waktu secara efisien dan penuh semangat berarti menambah saldo energi. Sebaliknya, penggunaan waktu tidak secara efisien dan tanpa semangat berarti mengurangi saldo energi. "

( Alam Sana Alam Sini, Halaman : 23 )

Meski pun buku ini bisa dikatakan merupakan kelanjutan dari buku sebelumnya Pahit Pekat Tapi Sehat dan Keras Lembek , Oke Dua-duanye! yang banyak berisi cerita-cerita pengalaman dari berbagai tradisi, sedangkan buku ini lebih memberi ruang untuk cerita nyata yang terjadi dalam masa kini yang bisa menjadi bahan renungan kita bersama sehingga kita tidak mengulangi kejadian yang sama.

 Ada dua cerita yang sangat menarik sekali dalam buku ini . Cerita pertama yaitu tentang seorang anak muda bernama Lekh yang awalnya memiliki perilaku yang baik namun karena salah dalam pergaulan dia menjadi melenceng menjadi pencuri data, menjadi hacker yang membuat nya kaya raya, namun tragisnya mati muda. 

Dan dalam kelahiran berikutnya bernama Samaran Karma mesti menderita cacat dan mengalami kepahitan hidup selama 60 tahun untuk membayar Karma buruk masa lalunya.


Dan cerita kedua seorang anak bertalenta sebagai penyanyi yang bagus sekali bernama Navin namun harus mengalami kebutaan sepanjang hidupnya karena perbuatan di masa lalu yang meninggalkan takdir jalan hidupnya sebagai Naraidas, lagi-lagi karena salah pergaulan serta kelemahan dirinya terhadap bujukan kebendaan yang sementara sifatnya. Sebuah cerita yang cukup mengharukan dan semoga bisa menjadi sebuah kaca benggala bagi kita semua.

Kita akan jumpai juga tentang tanya jawab antara penulis dengan peserta workshop Time Management yang pernah dilakukan dalam kurun waktu 15 tahun yang lalu.

Akhir kata, mengutip sebuah ajakan penulis bagi kita semua,

" Dengan tidak menghormati waktu, kita tidak menghormati segala sesuatu yang terkait dengannya - tidak menghormati hidup ini. Kemudian keberhasilan apa, kebahagiaan apa yang dapat kita harapkan?
Sebaliknya, jika kita menghormati waktu, dalam arti kata kita bekerja memperhatikan waktu dan tidak menyia-nyiakannya, maka waktu akan menyediakan segala apa yang kita butuhkan dalam hidup ini."

Kelahiran sebagai manusia adalah sebuah berkah bagi kita semua. Semoga kita bersama bisa mewujudkan berkah kemanusiaan kita dengan menjauhi jalan kemungkaran yang hanya mencelakakan diri sendiri dan orang sekitar kita dan melaksanakan perbuatan yang mulia dengan semangat melayani dan berbagi berkah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun