" Cinta itulah Ibadah, Cinta itulah Allah...
Sungguh ajaib permainan Sang Pangeran.
Untuk merasakan Cinta,
kulihat Cinta itu sendiri mewujud menjadi Pecinta."
Cinta. Hanya cinta yang dituturkan dalam legenda yang berasal dari lembah Sungai Sindhu, tepatnya di sekitar wilayah Punjab yang sekarang terbagi menjadi dua, sebagian di Pakistan, sebagian di India.
Dalam KBBI 2005, Pengertian legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah.
Cerita ini berasal dari sekitar abad 15 . Kalau di daerah Jawa maupun Sunda kita juga mengenal cerita legenda seperti Sangkuriang maupun Calonarang. Lewat legenda rakyat Sindh ini kita bisa melihat sisi yang berbeda tentang kisah cinta anak manusia.
Ada tiga buku dalam trilogi Ishq ini menceritakan pribadi yang berbeda-beda. Dimulai dari ISHQ ALLAH, " Terlampauinya Batas Kewarasan Duniawi dan Lahirnya Cinta Ilahi." Kisah tentang persahabatan Hamir Sumro ,Penguasa Sindh dengan seorang Pecinta bernama Rano. Hubungan persahabatan yang hangat tiba-tiba berubah ketika Rano bertemu Mumal, Si Jelita yang membuat Rano, kehilangan kewarasannya dan tenggelam dalam Pertemuan Agung ketika menyeberangi sungai Kak. Kehilangan kewarasan yang manis, yang membuat Rano mabuk anggur ilahi. Sebuah kisah cinta yang tidak biasa.
" Mumal Rano datang dalam hidup kita untuk membakar jiwa kita, batin kita. Kita akan terbakar habis oleh cinta mereka. Syaratnya hanya satu, yaitu kesiapan diri kita untuk terbakar."( Halaman: 139 )
Anda siap terbakar?!
Maka kita bisa melanjutkan dalam kisah kedua, ISHQ IBAADAT "Bila Cinta Berubah Menjadi Ibadah" . Kita bertemu dengan Izzat Beg, seorang pedagang kaya yang tergila-gila kepada Mahi, anak pengrajin tembikar Tula yang cantik. Kecantikan yang telah membuat Izzat Beg rela kehilangan segalanya, kebangkrutan hidup tidak seberapa asal bisa selalu bersama Mahi yang adalah Suhni, Sang Kecantikan. Bahkan ketika dia harus turun kelas menjadi seorang penggembala yang lalu mendapat julukan Mehar.
" Cinta Ibadahku,
Kiblatku,
dan Cinta pula Imanku...
Ishq Ibaadat, Ishq Ibaadat...
Cintalah Tuhanku..."