" Sic Transit Gloria Mundi"
 demikian pernah didengarnya sebuah kotbah dari pendeta tua yang menyampaikan kisah kelahiran Dia Sang Juru Selamat. Dunia dengan segala kemuliaannya akan berlalu yang tertinggal hanyalah hati yang mulia. Sebuah kebenaran yang pernah didengarnya namun tidak dipahaminya seratus persen.Â
Hanya ketika Satya bertemu dengan Dia yang telah membuka hatinya dengan sebuah penerangan dalam sebuah pertemuan Jiwa, labirin kesadaran itu mulai sedikit terungkap. Ungkapan kotbah pendeta tua itu mulai menemui titik terangnya.
Namun keberuntungan itu tidak bertahan lama, kebiasaan lama belum bisa sirna dan pesan Guru Nanak terngiang dalam telinganya,
" True piety is always condemned by the world; through the grace of God, the world of the Guru alone showeth us the path."
 Jalanan menuju Dia begitu terjal dn penuh jebakan. Hanya lewat bimbingan Guru Sejati saja yang bisa mengantar pada pertemuan Agung tersebut.
Tak terasa, butiran air mata mengalir membasahi pipinya.pagi yang hangat mengalirkan keharuan dan kerinduan jiwa.
" Semoga Satya tidak menyia-nyiakan kesempatan akan sebuah pertemuan ini,"Â demikian bisik hatinya pada jiwanya yang sudah tua namun seringkali lupa terjebak buaian dunia.
Rahayu...
Bukit Pelangi, 17 Juli 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H