"aku dulu pernah ji merasa keren pas lagi mokel, sampe ngajak temen-temen ku, kalo ga mokel malah kena bully, upload di story instagram, wah pokoknya aneh-aneh mas". Ucap salah satu teman saya waktu SMA. Mungkin beberapa orang juga pernah merasakan fase itu, termasuk saya.
Fase ini saya rasakan saat saya menginjak sekolah menengah pertama (SMP). Pada masa SMP ini tidak dapat dipungkiri bahwa kebanyakan anak mencari validasi dan jati diri. Mereka berfikiran bahwa validasi tersebut bisa didapatkan melalui upload story mokel. Meskipun teman-teman satu geng nya menganggap itu hal yang keren dan berbeda dari yang lain, namun berbeda dengan anggapan masyarakat dewasa yang menilai bahwa mokel itu hal yang tidak pantas untuk dipamerkan.
Padahal pada jaman masih sekolah dasar dulu sering kali menjumpai anak-anak yang berlomba-lomba untuk puasa sebulan penuh. Waktu bulan ramadhan anak sekolah dasar diberi buku ramadhan oleh gurunya. Buku tersebut berisikan kolom yang harus diisi dengan kegiatan selama ramadhan, seperti puasa, sholat, isi kultum waktu subuh dan tarawih dan kegiatan positif lainnya. Melihat jika buku tersebut isinya penuh maka akan diberi reward oleh guru pada saat setelah ramadhan, buku tersebut menjadi pemicu mengapa anak sekolah dasar untuk berpuasa penuh waktu ramadhan.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak semua orang dapat beraktivitas seperti biasa saat puasa. Padahal pada zaman Rasulullah dahulu aktivitas tetap dilakukan seperti biasa. Bahkan saat kondisi berperang, Rasulullah menganjurkan kepada para sahabatnya untuk tetap berpuasa.
Banyak yang belum tahu bahwasannya dengan puasa ini dapat membuat tubuh menjadi sehat. Nabi Muhammad SAW. bersabda, "Berpuasalah kamu, niscaya kamu akan sehat". Dilansir dari vivahealth.co.id puasa dapat menurunkan berat badan, menurunkan risiko diabetes, menurunkan tekanan darah, meningkatkan masa otot, menjaga kesehatan kardiovaskular, dan masih banyak lainnya. Puasa juga sangat cocok jika kalian mau menjalankan diet. Maka dari itu jika anda ingin sehat, maka berpuasalah.
Saya merasa beruntung di masa kuliah ini karena teman-teman sekelas saya tidak ada yang mengajak untuk mokel. Bahkan saat saya mengajak pun mereka menolak dan dari tolakan tersebut bisa membuat saya mengurungkan niat untuk mokel di saat ada jadwal kuliah tatap muka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H