Mohon tunggu...
LCN Dua Tujuh Delapan
LCN Dua Tujuh Delapan Mohon Tunggu... Editor - Editor yang haus pengetahuan

Soar to the sun crossing the sea

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

"The Game Changer" Itu adalah Covid-19

16 Februari 2021   01:50 Diperbarui: 16 Februari 2021   13:49 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Virus Covid-19, hak Cipta Gambar hot.grid.id

Tentunya dibutuhkan perananan pemerintah untuk mengkoordinir sekaligus membangun pioner transaksi UMKM yang berbasis daring atau handphone. E-Supply Chain Management begitu bahasa kerennya yang sangat berharga di masa pandemi bagi orang-orang yang terbatas aktivitasnya. Di indonesia perusahaan Uni corn GoJek telah menyediakan aplikasi GoFood yang juga merangkul UMKM.

Diharapkan ke depan mayoritas Pengusaha UMKM, pedagang asongan, pedagang kaki lima yang miskin modal usaha dibimbing untuk disiapkan dalam kompetisi sistem pemasaran daring atau E-Commerce kecil-kecilan. Baik dari segi penyiapan SDM atau piranti utama atau pendukung lainnya.

Diharapkan apabila sistem ini sudan berjalan, maka bagi para pelaku UMKM yang jualan makanan, kopi, atau jajanan harian lainnya tidak akan kehilangan penghasilan.

Begitu pula di sektor pariwisata, jika pandemi akan terjadi dan harus memaksa adanya pembatasan sosial , maka penggunaan teknologi revolusi industri 5.0, di mana memadukan perkembangan dan kemajuan teknologi masyarakat yang berpusat pada manusia yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial, sistem yang sangat mengintegrasikan ruang dunia maya dan ruang fisik, serta menitikberatkan lingkungan alam atau kelestarian keindahan alam menjadi subjek utamanya bisa untuk mulai dirintis dari sekarang. 

(Gambar 3. Visualisasi Revolusi Industri 5.0 Jepang , hak cipta gambar dari TVET Indonesia)
(Gambar 3. Visualisasi Revolusi Industri 5.0 Jepang , hak cipta gambar dari TVET Indonesia)
Belajar dari film Avatar, kemungkinan besar ke depan orang berwisata bisa tanpa harus beranjak dari kamarnya. Tentunya dengan sistem aplikasi virtual yang digabungkan dengan alam. Contoh mendasar dari hal tersebut adalah teknologi permainan 'Pokemon Go' yang booming di tahun 2017. Di mana penyatuan teknologi dengan lingkungan bisa diselaraskan.

Bukanlah suatu hal yang mustahil di tahun 2120 jika terjadi skenario pandemik global terjadi kembali per 100 tahun, maka cara berwisata seperti Avatar menjadi pilihan karena pengembangan teknologi revolusi 5.0 yang semakin maju dan modern. Potensi keindahan alam Indonesia tetap menjadi primadona bagi masyarakat dunia. Sehingga walaupun pandemi global, dunia pariwisata Indonesia tetap menghasilkan devisa negara.

Sektor Mental Spiritual

Sebagai negara Berketuhanan Yang Maha Esa tentu kita harus dan wajib membangun optimisme dan harapan jika menghadapi suatu ujian dan cobaan kehidupan, termasuk pandemik. Kekuatan mental rakyat Indonesia betal-betul diuji di masa-masa sulit ini.

Kepercayaan bahwa hari esok akan lebih baik karena kekuatan Tuhan YME yang senantiasa membantu manusia di saat sulit akan menjadikan setiap perorangan bangsa Indonesia menjadi sosok "Warrior Yang Tangguh".

Selain itu, kedekatan dengan Sang Khalik akan menumbuhkan jiwa kemanusiaan dan sosial yang tinggi. Membangun sisi humanisme memanusiakan manusia di saat kondisi apapun, apalagi pada saat yang sulit karena pandemi.

Diharapkan pada masa tersebut, jika pembangunan manusia Indonesia akan berhasil untuk menjadi manusia Indonesia seutuhnya yang berkarakter, unggul, dan memiliki mental spiritual yang tinggi, maka koordinasi sekaligus langkah pencegahan pandemik akan bisa teratasi secara cepat dan tepat. Sehingga lamanya waktu penanganan dan biaya yang tinggi dari anggaran APBN bisa direduksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun