Mohon tunggu...
Sunarto Aloysius
Sunarto Aloysius Mohon Tunggu... Petani - belajar membaca dan menulis

lama menyelam dan ingin mendarat lagi...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bagong

23 Juli 2019   10:37 Diperbarui: 23 Juli 2019   10:51 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagong

Saya tahu kalau ada tokoh pewayangan bernama Bagong itu sudah lama, mungkin sejak SD sekitar tahun 2000an, ketika Bapak saya nanggap wayang kulit saat saya sunat. 

Namun baru paham tentang karakter Bagong baru 1 tahun-an ini. Saya memahami tentang karakter Bagong karena kecintaan saya menonton wayang kulit dengan dalang kondang Ki Seno Nugroho, bagi saya berkat Ki Seno Nugroho dunia pewayangan mudah di pahami oleh kaula muda, seperti saya. 

Ditangan ki Seno Nugroho pula Bagong pun nampak seperti orang sungguhan dengan suara khas serak, yang menghadirkan gelak tawa, Bagong menjadi idola dalam pewayangan yang kehadirannya selalu dinantikan, hingga tiap pementasan wayang Ki Seno Nugroho, Bagong menjadi tokoh utama dengan berbagai lakon, seperti Bagong Gugat, Bagong Duto, Bagong Takon Bapa dan lainnya.

Kehadiran Bagong sangat ditunggu-tunggu oleh pencinta wayang Ki Seno Nugroho, Bagong selalu membuat penonton tertawa, apalagi ketika ia memanggil bapaknya "Semar" dengan tidak sopan, yaitu Semir (MIR). 

Menurut kacamata saya, tokoh Bagong yang seorang "pembantu" Pandawa memiliki kesaktian luar biasa, namun jarang digunakan, Ia mampu memporak-porandakan Kahyangan yang dihuni oleh para dewa, bahkan dalam suatu lakon, seorang Dewa Yamadipati yaitu dewa pencabut nyawa, mampu dicabut nyawanya oleh Bagong dan diganti dengan nyawa anj*ng, segmen ini sangat lucu namun sarat makna.

http://hdvi9.com/blog/view
http://hdvi9.com/blog/view

Dalam cerita-cerita yang saya tonton dari setiap lakon yang berkaitan dengan Ponokawan yang di bawakan oleh Ki Seno Nugroho, Bagong merupakan anak ketiga dari Semar, yang dilahirkan dari bayang-an Semar, namun sejatinya Bagong merupakan anak sulung dari Semar. Semar merupakan jelmaan Dewa yaitu Sang Hayang Ismaya, kakak dari Betara Guru. 

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa Bagong memiliki bapak bernama Semar dan dua kakak, yaitu Gareng (1) dan Petruk (2). Menurut pemahaman saya, Gareng dan Petruk adalah anak dari seorang Begawan yang bernama Begawan Solontoro (pendeta raksasa).

Bagong merupakan perwujudan manusia yang unik memiliki badan gemuk dengan mata dan mulut yang lebar. Pembawaannya selalu ceplas-ceplos, dan "ndugal" kurang dalam tatakrama namun memiliki keberanian dan kepandian yang mumpuni, ia berani mengkritik para raja-raja, seperti Prabu Krisna pada lakon Semar mBangun Kayangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun