Perusahaan ini didirikan pada tahun 2006 oleh beberapa mahasiswa dan seorang senior mereka. Pada awalnya mereka bertujuan membangun aras baru karya-karya intelektual di Indonesia agar bisa membuka dan mengembangkan wawasan masyarakat pembaca
Indonesia secara luar. Dimulai hanya menerbitkan buku-buku terjemahan penulis terkemuka dari luar negeri, secara bertahap karakter Juxtapose Korporasidea menemukan bentuknya melalui karya-karya intelektual yang mewakili berbagai sudut pandang, secara serius dan modern.
Pada awalnya Juxtapose Korporasidea hanya memiliki satu imprint, yakni Juxtapose. Namun dalam perkembangannya, seiring dengan prinsip modern bussines dan creative paradigm yang dipegang teguh para generator gagasan dalam perusahaan ini, untuk menjawab kebutuhan perkembangan bisnis yang berkembang pesat, Juxtapose Korporasidea membentuk Kelompok Penerbit Juxtapose Korporasidea sebagai perusahaan induk (holding company) dan meluncurkan tiga imprint pada akhir tahun 2008, yakni Penerbit Juxtapose, Penerbit Eduka, dan Penerbit MMP. Tahun 2009 ada lini baru yaitu Saroba.
Sejak saat itu, Juxtapose Korporasidea terbagi dalam unit-unit yang otonom dan dinamis sehingga dapat beradaptasi terhadap cepatnya perubahan lingkungan bisnis perbukuan Indonesia.
Lebih jauh menuturkan, Sekarang sudah lebih dari 100 judul sejak tahun 2006. Dari hanya menerbitkan satu buku sebulan di tahun pertamanya, Kelompok Penerbit Juxtapose Korporasidea kini telah mampu memproduksi lebih dari 10 judul buku per bulan atau mencapai 200 judul buku per tahunnya.
Sebagai perusahaan baru di bidang industri kreatif, khususnya percetakan dan penerbitan, Juxtapose Korporasidea telah menunjukkan kualitasnya dengan menerbitkan buku-buku terbaik dari penulis-penulis terbaik di Indonesia. Bahkan, pada bulan April 2009, Juxtapose Korporasidea meluncurkan program Hibah Penerbitan Naskah Kreatif senilai 200 juta rupiah yang disambut positif oleh berbagai kalangan penulis di tanah air. Program ini rencananya akan diselenggarakan secara rutin setiap tahunnya.
Melihat pasar buku Indonesia yang terus berkembang—kini pasar buku Indonesia diperkirakan bernilai 7–10 T per tahunnya—dan peningkatan daya baca masyarakat Indonesia, Juxtapose Korporasidea berkomitmen untuk menjadi perusahaan penerbitan dan percetakan terkemuka di Indonesia yang menyajikan buku-buku bermutu dan berkualitas kelas satu.
Dalam upayanya menuju ke arah itu, Juxtapose Korporasidea melalui berbagai jaringan kreatif berbasis komunitas yang terus dijaga dan diperluas, terus-menerus melakukan yang terbaik untuk dunia pengetahuan dan kreativitas Indonesia.
Bisa diceritakan soal ide awal tentang hunting penulis-penulis muda kretif dan Hibah Penerbitan Naskah Kreatif senilai 200 juta?
Sebetulnya banyak penulis yang punya naskah yang siap diterbitkan, tapi kebanyakan dari mereka nggak sadar kelak naskah itu mau diapakan, dijual seperti apa, siapa pembacanya, bagaimana desainnya, dan seterusnya.
Banyak penulis yang mengira bahwa pekerjaannya selesai ketika naskahnya selesai ditulis dan selesai dicetak. Mereka lupa naskahnya harus sampai dengan baik ke tangan pembacanya. Di sini butuh banyak kerja dan strategi kreatif, mulai dari market mapping, desain, strategi promosi dan lainnya yang juga harus disadarai para penulis (nggak bisa begitu saja mengandalkan penerbit dan distributor).