Meningkatnya kesadaran perawatan diri terutama perawatan kulit di kalangan muda merupakan pasar menggiurkan. Maka tidak heran jika itu memunculkan tumbuhnya industri kecantikan dan kesehatan nasional. Perusahaan kosmetik pun tumbuh dan berkembang, termasuk menjamurnya banyak brand kosmetik lokal.
Merujuk data yang dilansir Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), terjadi peningkatan pertumbuhan jumlah pelaku usaha kosmetik dari jumlah 819 pada 2021 menjadi 913 pada 2022, selanjutnya pada 2023 industri tumbuh 21,9%. Yakni dari 913 perusahaan di 2022 menjadi 1.010 perusahaan.
Industri kosmetik nasional juga mampu menembus pasar ekspor di mana secara kumulatif untuk periode Januari--November 2023 nilai ekspor untuk produk kosmetik, wewangian, dan essential oils tercatat mencapai USD770,8 juta. Berdasar data Sistem Informasi Industri Nasional (2022) Industri Kosmetik tercatat mampu menyerap tenaga kerja sebesar 59.886 orang. Hasil analisis lainnya oleh Statista menyatakan bahwa segmen pasar terbesar industri kosmetik nasional adalah segmen perawatan, termasuk perawatan kulit (skincare) dan personal care, dengan volume pasar 3.16 miliar USD pada 2022.
Dari berbagai produk yang dihasilkan oleh perusahaan kosmetik di Indonesia, segmen pasar terbesar didominasi segmen perawatan diri (personal care) dengan volume pasar sebesar USD3,18 miliar pada 2022, disusul skincare sebesar USD2,05 miliar, kosmetik USD1,61 miliar, dan wewangian USD39 juta.
Potensi market size secara nasional pada 2023 bisa mencapai 467.919 produk atau meningkat lebih dari 10 kali lipat dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Sementara itu, secara global diperkirakan dapat mencapai USD473.21 miliar pada 2028 dengan pertumbuhan rata-rata 5,5% per tahun.
Lebih lanjut, penjualan produk personal care dan kosmetik mengalami peningkatan pesat dalam beberapa tahun terakhir ini di tengah masifnya perkembangan e-commerce di Indonesia. Sejak 2018 hingga 2022, personal care dan kosmetik merupakan top 3 penjualan di market place, dengan nilai transaksi mencapai Rp13.287,4 triliun dan volume transaksi 145,44 juta. Tetapi tahukah bila pertumbuhan pesat industri ini tidak seindah data yang tampak?Â
Dibalik ketidakpercayaan diri banyak orang yang dimanfaatkan oleh industri, yang pasarnya dikerjakan oleh sejumlah orang yang berani mengambil risiko atau dengan kata lain percaya diri untuk mengembangkan dan menumbuhkan industri kosmetik lokal. Baik industri yang memproduksi barang maupun industri perawatan di bidang jasa, ada proses dan peristiwa tak terlihat yang tak terbaca dalam data perkembangan dan pertumbuhan industri tersebut.
Data pertumbuhan tidak mengakumulasi maraknya produk barang dan jasa yang berada di balik layar. Beredarnya produk-produk kosmetik khususnya produk perawatan kulit yang mengandung merkuri dan zat berbahaya lainnya, para pengguna produk barang dan jasa perawatan yang tertipu dan banyaknya pengguna yang mengalami iritasi bahkan kerusakan kulit, serta adanya kasus-kasus pemilik atau produsen produk barang atau jasa perawatan kulit dengan beraneka permasalahannya termasuk masalah hukum. Â Â
Percaya diri adalah kemampuan dalam menyakinkan diri pada kemampuan yang dimiliki atau kemampuan untuk mengembangkan penilaian positif baik untuk diri sendiri ataupun lingkungan sekitar. Orang-orang yang mempunyai tingkat percaya diri yang tinggi adalah mereka yang tidak mudah dipengaruhi oleh media atau iklan terkait persepsi penampilan diri yang ideal. Mereka adalah orang-orang yang berpotensi berhasil dan maju, tetapi sekaligus berpotensi memanfaatkan ketidakpercayaan diri orang lain melalui cara-cara yang curang, manipulasi hingga berani melanggar hukum. Â
Sedang bagi mereka yang tidak mampu mengelola ketidakpercayaan dirinya, pada tingkat yang lebih parah dapat mengakibatkan gangguan kecemasan hingga depresi. Di sinilah celah peluang bagi sebagian orang yang mempunyai tingkat kepercayaan diri yang tinggi dan menggunakannya untuk berfokus pada profit dengan memanfaatkan kondisi tersebut.Â
Kemudian melakukan berbagai cara menerapkan prinsip ekonomi dengan modal sekecil-kecilnya bahkan tanpa modal untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Berani mengambil risiko dengan memproduksi, memasarkan atau menjual produk barang atau jasa yang bisa mengubah ketidakpercayaan diri banyak orang secara cepat atau instan.