Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Crazyconomics: Ekonomi yang Tumbuh Pesat dari Ketidakpercayaan Diri Konsumen

22 Januari 2025   14:20 Diperbarui: 22 Januari 2025   14:20 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Heryunanto/kompas.id

Kemudian tidak terbatas pada bentuk tubuh yang menarik dan ideal, ketidakpercayaan diri juga dapat timbul dari warna kulit, bentuk hidung, bibir, mata, rambut, wajah hingga ketidakpercayaan diri yang bisa muncul selain dari bentuk fisik.    

Seiring dengan lahirnya revolusi industri dan perkembangan industrialisasi di berbagai bidang, yang mampu menghasilkan beraneka macam produk dalam jumlah banyak dalam waktu singkat dan ikut membawa perubahan pada cara setiap orang untuk membentuk keidealan penampilan sesuai keinginan dirinya, bentuk tubuh dan wajah cantik atau tampan ideal, sekarang seakan bergantung pada cara masing-masing orang dalam menata penampilannya. 

Namun fakta sebenarnya menunjukkan bahwa sebagian besar orang yang menata penampilan diri untuk mendapatkan tampilan ideal sangat cenderung dipengaruhi oleh para pemasar, influencer atau produsen atas produk-produk yang sedang dipasarkan atau dijual. 

Itu artinya, tampilan ideal untuk tubuh, wajah dan keseluruhan penampilan setiap orang cenderung diarahkan untuk mengikuti persepsi produsen atau penghasil produk diet, kecantikan dan berbagai produk barang dan jasa lainnya, yang terkait dengan penampilan setiap orang.  

Brian Alexander penulis The Chemistry Between Us: Love, Sex, and the Science of Attraction menjelaskan studi terbaru dari Inggris yang memberikan kesempatan kepada laki-laki dan perempuan muda heteroseksual Kaukasia untuk merancang tubuh ideal. Dengan menggunakan representasi tubuh dalam bentuk 3-D komputer, kriteria tubuh ideal kemudian dibandingkan dengan tubuh peserta dan hasil studi mengungkapkan beberapa kejutan.

Pertama, ideal tubuh hampir sama antara jenis kelamin. Pada dasarnya, tubuh ideal laki-laki adalah berbentuk piramida terbalik dengan bahu lebar dan pinggang kecil, sementara tubuh ideal wanita adalah berbentuk jam pasir dengan rasio pinggang ke pinggul yang kecil.

Kedua, baik perempuan maupun pria lebih menyukai tubuhnya yang lebih ramping. Menariknya audien laki-laki melebih-lebihkan bentuk tubuh bagian atas mereka. Beberapa ahli percaya bahwa manusia akan mengembangkan preferensi ideal ini sebagai sinyal kesehatan dan kesuburan. Yang lain percaya bahwa budaya, terutama representasi media, memiliki lebih banyak pengaruh daripada gen atau evolusi.

Pengaruh representasi media merujuk pada narasi-narasi yang dibentuk melalui iklan-iklan promosi para pemasar produk barang maupun jasa. Tubuh ideal akan merepresentasi produk dan jasa program diet. Produk diet berupa barang mulai dari teh, susu bubuk, suplemen, tablet, cairan dan lainnya. Program diet berupa jasa seperti diet vegetarian, diet zona, diet intermiten, diet rendah lemak, diet paleo, diet raw food, diet keto sampai diet mediterania yang sedang menjadi tren. 

Semua produk diet dan program diet tumbuh pesat dari ketidakpercayaan diri banyak orang akibat memiliki tubuh yang tidak ideal, tidak proporsional atau tidak sesuai dengan standar keidealan bentuk tubuh atas persepsi yang telah dibentuk oleh media dan iklan produk, yang selanjutnya menjadi ketentuan atau berlaku umum di masyarakat. 

Di sisi lain, warna kulit ideal merepresentasi produk-produk dan jasa pemutih atau skin care. Jenis rambut ideal merepresentasi produk-produk shampoo, pomade, minyak rambut, hair tonic, jasa babershop dan lainnya. Wangi ideal tubuh merepresentasi produk pewangi, parfum, deodorant dan lain sebagainya.  Kulit ideal agar tetap awet muda merepresentasi produk krim anti aging dan jasa layanan perawatan kulit. Serta masih banyak lagi narasi ideal yang dibangun akibat ketidakpercayaan diri banyak orang untuk mengarahkan kondisi tersebut pada penggunaan produk barang atau jasa yang telah terbangun sebagai sebuah industri. 

Salah satu tren ekonomi yang tumbuh pesat dari ketidakpercayaan diri adalah bagaimana populasi muda di dunia termasuk Indonesia ingin tampil kinclong, kulit putih mengkilap atau bening bak porselen. Sebab bagi mereka, menjaga penampilan diri cenderung hanya bisa dihadirkan dengan melakukan perawatan kulit, yang menjadi bagian dari cara membentuk rasa percaya diri dan terhindar dari insecure. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun