Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Benarkah Metode Menghafal Paling Tidak Penting dalam Dunia Pendidikan?

7 Januari 2025   13:50 Diperbarui: 7 Januari 2025   13:50 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengingat. (SIphotography)/kompas.com

Namun obrolan menarik lainnya pada konten itu adalah saat keduanya membahas frasa atau lebih tepat kalimat "Kalau ada yang baik dari Allah. Kalau ada yang buruk dari saya", dan dikatakan oleh Kumaila bahwa sebenarnya kalimat itu dari Al Quran ada kisah di mana orang-orang Yahudi suka meledek nabi. 

"Nanti kalau misalnya salah dari diri sendiri, kalau benar dari Allah. Ini sebenarnya ledekan orang Yahudi kepada Nabi yang kemudian diadopsi menjadi penutup setiap pendakwah atau penceramah". Ditanggapi Abu Marlo dengan mengatakan, "Penutup yang bagus buat stand up comedy". Apa yang salah dengan kalimat penutup, "Yang baik dari Allah, yang buruk dari saya"? 

Di titik itu, Abu Marlo juga merespon dengan tertawa terpingkal-pingkal begitu mendengar informasi dari Kumaila (secara personal adegan itu jadi mengingatkan pada kasus Gus Miftah yang menghina penjaja es teh lalu orang di sampingnya tertawa terpingkal-pingkal usai kalimat hinaan dilontarkan). Pertanyaannya, informasi Kumaila tentang frasa atau kalimat yang dianggap ledekan orang Yahudi dan katanya dari Al-Qur'an merupakan referensi, hafalan, pemahaman atau olah pikir personal merujuk kisah dalam Al-Qur'an? 

Setiap hasil membutuhkan proses. Setiap proses yang baik tentu harus melalui jalur, prosedur atau standarisasi yang sesuai dan terstruktur. Saat seseorang ingin tiba ke tujuan, apa bisa orang itu tiba-tiba menghilang dan berpindah tempat dari keberadaan asalnya ke tempat tujuan, tentu tidak bukan.  

Sebelum memahami sebuah bacaan atau buku, orang harus membaca. Sebelum membaca orang harus bisa membaca dan sebelumnya harus belajar membaca. Artinya, untuk sampai di tujuan orang harus melalui jarak atau jalan yang harus ditempuh dengan cara dan kemampuan masing-masing. Lalu bila tak ada proses menghafal lebih dahulu bagaimana seseorang bisa tiba pada proses mengingat lalu memahami terutama ketika hal itu ditanyakan kembali pada suatu waktu.

Selain membaca, orang yang menghafal sesuatu, informasi, pengetahuan atau apa pun melakukannya dengan cara mendengar atau menulis kembali apa yang dibaca atau didengarnya. Jadi metode menghafal, sesunguhnya telah menggunakan banyak indera untuk mengaktifkan kognisinya. 

Kasus sederhana, saat seseorang kehilangan ponsel dan semua nomor kontak yang ia kenal untuk dihubungi tersimpan di ponsel tersebut tanpa satu pun yang diingat atau dihafal, bisakah orang tersebut dalam keadaan darurat butuh perolongan seseorang yang dikenal, mendapatkan nomor kontak siapa pun yang ada dalam daftar telepon yang disimpannya di ponsel dengan cara memahami pemiliknya?  

Tanpa mengingat dasar pemahaman akan pengetahuan atau mengingat informasi dasarnya, tak mungkin pemahaman bisa dilakukan dan berjalan sempurna. Sehingga tak mungkin tanpa ingatan dasar, orang bisa mengolah pemahaman dan berpikir kritis apalagi bisa tiba ke level tertinggi pengetahuan dengan memproduksi ilmu pengetahuan. 

Maka pertanyaan, benarkah metode menghafal paling tidak penting dalam dunia pendidikan? Jawabnya jelas tidak. Tetapi tentu tiap orang mempunyai pendapat berbeda, apa pendapat pembaca?    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun