Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Crazyconomics: Menguak Kebijakan dari Sisi Teori dan Praktik Miring

27 Desember 2024   17:25 Diperbarui: 27 Desember 2024   17:25 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilistrasi (Heryunanto/kompas.id)

Bahkan, dampaknya, menurutnya, bisa merembet ke BUMN, di mana perusahaan milik negara akan dijarah, dikerdilkan, dan diisi oleh pejabat tinggi yang tidak kompeten karena BUMN adalah sarang uang yang berlimpah. Kebijakan negara yang dibuat mungkin tidak akan lagi memprioritaskan kepentingan publik.

"Penguasaan sumber daya ekonomi ada di tangan segelintir orang yang selalu berusaha melanggengkan kendali mereka dengan mencari perlindungan atau dukungan politik," demikian kata Faisal Basri. 

Dampak negatif atas pelemahan KPK yang berimbas kepada penjarahan dana APBN, BUMN hingga proyek-proyek strategis negara melalui korupsi tidak hanya melibatkan dan menimbulkan kerugian ekonomi, tetapi sekaligus membuktikan bahwa kapasitas moralitas manusia sekarang mulai berada di titik terendah. 

Banyak orang kini tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya meskipun sudah berlimpah, dengan arti lain banyak orang telah terpapar gangguan moral maracuk jika tidak lebih pantas disebut gangguan mental. Sebab untuk menambah pundi-pundi kekayaan jalan apa pun akan ditempuh termasuk berbuat curang, korupsi, materling, sikut kanan kiri tanpa peduli ada hak rakyat di dalamnya. 

Lebih jauh, gangguan moral bernama maracuk sudah menyasar ke berbagai kalangan. Orang tidak lagi pernah cukup dengan apa yang dimilikinya. Gangguan moral maracuk ini menjadi fenomena sosial yang sangat sulit dibendung. Maracuk atau matinya rasa cukup membuat banyak orang seolah mengumpulkan uang dan harta untuk simbol keberhasilan dan kekayaan sekaligus aktualisasi identitas diri agar dipandang dan tercatat sebagai orang 'ter' atau 'paling'. Padahal dibaliknya tersembunyi sifat rakus, tamak, serakah, kemaruk alias loba.

Pada akhirnya, di ujung tahun 2024, crazyconomics hadir sebagai sebuah teori ekonomi yang patut diperdalam atas ketidakpastian akan masa depan yang selama ini dihadirkan oleh prediksi-prediksi para pakar atau janji-janji manis para pejabat dan elite politik, termasuk pada kebijakan-kebijakan yang dibuat, yang di dalamnya ada unsur mens bona tetapi juga terkandung unsur mens rea. 

   

Referensi

https://finansial.bisnis.com/read/20240331/563/1754034/alarm-galbay-pinjol-kredit-macet-pinjol-naik-1536-jadi-rp133-triliun-januari-2024

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20241219140826-92-1179088/apindo-soal-ppn-12-persen-semua-kena-premium-mewah-hanya-penamaan

https://www.cnbcindonesia.com/news/20190628151143-8-81410/demi-pertumbuhan-ini-kebijakan-gila-ala-jokowi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun