Baik. Saya tekan rasa kecewa, kesal dan marah karena ada garansi dari sang tukang. Meskipun begitu hati kecil dan perasaan saya berkata garansi itu tak mungkin berhasil. Bagaimana mungkin seorang yang katanya kompeten di pertukangan dengan meminta bayaran yang tidak murah ternyata gagal di pekerjaan awal. Bukankah pengalaman dan kompetensi profesionalnya sebagai tukang bangunan seharusnya mampu membaca teori kerusakan dan menerapkan solusi perbaikan dalam praktiknya?Â
Dugaan saya tidak meleset. Tukang itu abal-abal. Pasalnya, setelah garansinya dilaksanakan juga dengan biaya tambahan lagi-lagi untuk beli bahan, atap rumah saya tetap bocor bahkan lebih parah dari sebelumnya. Padahal kalau memakai tukang profesional merujuk pada aplikasi yang dapat dilihat, biaya tukang per hari di angka tertinggi adalah Rp250 ribu.Â
Pengalaman mendapat tukang abal-abal untuk pekerjaan perbaikan rumah, yang ujungnya malah menderita kerugian berkali-kali menjadikan betapa pentingnya memanggil tukang bangunan yang memiliki kompetensi atau keahlian yang tidak kaleng-kaleng. Tetapi bagaimana caranya mendapatkan tukang bangunan atau tukang pekerjaan perbaikan rumah lainnya, yang benar-benar memiliki kompetensi sesuai keahliannya?
Pentingnya memanggil tukang-tukang bersertifikasi untuk pekerjaan perbaikan rumah seperti tukang ledeng, tukang listrik, tukang bangunan atau tukang lainnya adalah agar masyarakat pengguna jasa tukang terhindar dari beberapa kerugian berikut:
1. Pengeluaran biaya yang sia-sia karena memanggil tukang abal-abal yang bahkan kerugian yang ditimbulkan bisa kerkali-kali lipat.
2. Waktu yang terbuang percuma sebab hasil kerja tukang abal-abal yang dipanggil tidak sesuai dengan harapan.
3. Garansi yang diberikan tukang bersertifikasi tentu bukan garansi yang terbilang main-main apalagi jika jasa tukang profesional yang dipanggil merupakan jasa tukang yang terkoneksi dengan perusahaan jasa tukang.Â
4. Kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh kelalaian tukang, berdasarkan perjanjiaan kerja yang disepakati tentu bukan menjadi tanggung jawab konsumen pemakai jasa tukang.
5. Bahkan pada proses atau prosedur tertentu apabila terjadi kelalaian pekerjaan tukang atas kerusakan barang atau kegagalan pekerjaan perbaikan rumah yang justru menimbulkan efek kerusakan lain, konsumen berhak meminta ganti rugi.Â
Setelah mengetahui pentingnya tukang bersertifikasi, bagi konsumen jasa tukang di Indonesia, mencari tukang bangunan di Indonesia mungkin tak terlalu sulit dilakukan. Namun, mencari tukang bangunan yang memiliki sertifikat secara profesional, pastilah masih merupakan salah satu pekerjaan yang sulit.
Merujuk sebuah portal badan usaha yang menyelenggarakan layanan jasa sertifikasi, lspkonstruksi.com, sertifikat kompetensi tukang bangunan gedung dapat diajukan dan dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), tentu saja dengan beberapa syarat dan serangkaian uji. Sertifikat Kompetensi BNSP adalah pengakuan resmi atas keahlian seseorang di bidang tertentu, dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) di Indonesia, termasuk Sertifikasi Kompetensi BNSP Tukang Bangunan Gedung.