Selain itu, dengan kembalinya UN di tengah kecenderungan narsisisme pelajar akibat teknologi dalam genggaman tangan, kerja sama kelompok dalam konteks positif akan kembali terbangun. Kerja kelompok, belajar kelompok, diskusi kelompok atau hal lain untuk menghadapi UN akan terbangun lagi secara terpaksa, memaksa atau dengan sendirinya.
Aktivitas kelompok dikalangan pelajar berbasis belajar terlebih ketika kelompok-kelompok ini memiliki pembimbing yang mengarahkan kebersamaan mereka untuk tujuan-tujuan positif seperti mencapai target kelulusan, menumbuhkan minat dan kebiasaan berliterasi, mengembangkan arah minat dan bakat, dan menjalin ikatan emosional di antara kelompok hingga mampu melahirkan keeratan, pertemanan, solidatritas dan mematikan narsisisme.
Narsisisme di tingkat pelajar akhir-akhir ini sudah menunjukkan tingkat kecemasan, sebab dampak dari narsisisme yang berpusat pada aktivitas mereka di internet melalui smartphone, justru melahirkan pelaku dan korban judol, pinjol, kekerasan seksual, tawuran yang berawal dari saling ejek dan tantang di media sosial dan banyak perilaku negatif lain di kalangan usia pelajar.
Maka dengan terbangunnya komunitas-komunitas belajar di ruang-ruang belajar, baik online mapupun offline, komunitas-komunitas ini diarahkan untuk membangun kebersamaan mereka untuk tujuan-tujuan positif ketercapaian target kelulusan, menumbuhkan minat dan kebiasaan berliterasi, mengembangkan arah minat dan bakat pelajar, dan menjalin ikatan emosional di antara kelompok hingga mampu melahirkan keeratan, pertemanan, solidatritas dan mematikan narsisisme, yang tumbuh akibat dampak negatif dunia digital.Â
Setidaknya, dengan kembalinya UN ke tengah-tengah dunia pendidikan dengan segala pro kontranya, ada manfaat lain yang bisa ditunjukkan kepada sebagian besar mereka yang sudah kehilangan kepercayaan dan motivasi atas hasil yang telah atau bisa yang akan ditunjukkan oleh UN. Harapan lain pada orang-orang yang bersikap pesimis terhadap keberadaan UN.Â
Tetapi tentu hasilnya tetap mengacu pada proses dan sistem pelaksanaan UN yang dijalankan dengan baik, terintegrasi, berintegritas dan sesuai dengan visi dan misi. Serta keterlibatan dan peran dari berbagai pihak pemangku pendidikan, termasuk di dalamnya ruang-ruang bimbingan belajar dan para pembimbingnya. Â Â Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H