Kendati menuai kegaduhan sampai hujatan, kata nebeng dalam konteks moda transportasi dapat berarti solusi, pemecah masalah bagi seseorang yang sedang memburu waktu dan terdesak untuk tiba ke satu tujuan sebab kendaraan miliknya atau yang dinaikinya bermasalah. Nebeng juga jadi solusi untuk orang yang kehabisan uang untuk ongkos atau hendak mengirit bugdget. Silahkan cari tahu sendiri bro Kaesang ada di posisi solusi yang mana! Kalau tanya saya lagi-lagi, "ya ndak tau kok tanya saya". Tetapi bagaiamana nebeng jadi ide untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di saat libur panjang?
Nebeng yang dimaksud dalam konteks mengatasi kemacetan lalu lintas tentu saja bukan nebeng jet pribadi. Jika mengutip istilah nebeng seperti dikutip dari komunitas nebeng.com, nebeng yang dimaksud merupakan cara menyatukan arah atau tujuan perjalanan antara dua orang atau lebih menggunakan satu mobil atau kendaraan berbayar melalui kesepakatan.Â
Seperti tagline nebeng.com "Who We Are, DUA MOBIL menjadi SATU MOBIL, Hemat BBM 50%" yang terbaca di beranda halaman situsnya, dan mempunyai tujuan atau sebut saja sebagai visi misi mulia yaitu mengajak untuk melakukan penghematan BBM dan mengurangi kemacetan.Â
Yaitu dilakukan dengan cara mengurangi intensitas atau frekuensi penggunaan kendaraan bermotor, meninggalkan kendaraan di rumah lalu menggantinya dengan nebeng di kendaraan salah satu anggota Komunitas Nebeng. Sehingga dengan begitu berarti telah turut memberikan kontribusi dalam mengurangi beban subsidi BBM dan mengurangi efek pemanasan global yang mengancam pasokan pangan Indonesia.
Maka berangkat dari semangat dan tujuan yang sama dengan Komunitas Nebeng juga beranjak dari diksi yang diungkapkan oleh bro Kaesang, solusi untuk mengatasi kemacetan di jalur-jalur wisata di waktu libur adalah dengan konsep "nebeng" tentunya dengan meniru metode nebeng ala Komunitas Nebeng, yakni nebeng berbayar melalui kesepakatan harga. Sebut saja nebeng transportasi wisata.Â
Dengan semangat dan tujuan yang sama dengan Komunitas Nebeng, yaitu mengurangi intensitas atau frekuensi penggunaan kendaraan bermotor khususnya di waktu-waktu libur, meninggalkan kendaraan di rumah lalu menggantinya dengan nebeng di kendaraan salah satu nebeng transportasi wisata, mengajak untuk melakukan penghematan BBM serta mengurangi kemacetan.Â
Referensi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H