Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Politik Match Fixing di Pemilu, Kecurangan Demokrasi Antara Ada dan Tiada

28 Agustus 2024   15:57 Diperbarui: 28 Agustus 2024   16:00 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Tangkapan layar instagram @najwashihab/kompas.com

Oleh karena itu, untuk menyikapi dinamika politik yang terjadi dan dalam rangka ikut mengawal putusan MK jelang Pilkada dengan dibukanya pendaftaran Pilkada 2024 mulai 27 Agutus 2024, ada banyak hal bermasalah yang perlu diperbaiki demi peningkatan kualitas penyelenggaraan Pilkada serentak hingga pelaksanaan pemungutan suara Pilkada serentak di 27 November 2024 dan penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pilkada serentak 27November -16 Desember 2024.

Terutama adalah perbaikan dalam konteks merubah cara berpikir para konstituen atau pemilih agar tidak mudah diperdaya. Tidak mudah percaya atau tergiur oleh imajinasi kemenangan salah satu kandidat. Sebab ibarat permainan judi, kemenangan bagi penjudi hanya bersifat temporer, kecil, jangka pendek dan tidak abadi. Sementara daya rusaknya luar biasa parah. Jadi, waspadalah dengan penggunaan politik match fixing!  

Referensi

https://nasional.kompas.com/read/2023/11/24/14242491/mengapa-pemilu-harus-jujur-dan-adil?page=all

https://www.inilah.com/apa-itu-match-fixing

https://www.bbc.com/indonesia/articles/c0kl1jwkr2ko

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun