Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Politik Match Fixing di Pemilu, Kecurangan Demokrasi Antara Ada dan Tiada

28 Agustus 2024   15:57 Diperbarui: 28 Agustus 2024   16:00 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Tangkapan layar instagram @najwashihab/kompas.com

Merujuk pada pendapat Hidayat Nur Wahid, berdasarkan putusan MK atas perkara sengketa pemilu pilpres 2024 menunjukkan bahwa kecurangan demokrasi antara ada dan tiada.

Jauh sebelum hasil putusan sengketa Pilpres pada 22 April 2024 atas gugatan pelanggaran atau kecurangan pemilu 2024 yang diajukan kubu capres-cawapres nomor urut 1 maupun nomor urut 3, sutradara Dandhy  Dwi Laksono telah merilis film dokumenter politik Indonesia pada 11 Februari 2024, yang menggambarkan proses kecurangan dan identik dengan gugatan kecurangan sengketa pilpres. 

Film yang menampilkan tiga pakar hukum tata negara Indonesia, yakni Bivitri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar, bercerita tentang penilaian adanya indikasi kecurangan pada pelaksanaan pemilihan umum Presiden Indonesia 2024 berdasarkan data yang disajikan dengan menggunakan diksi, frasa atau judul "Dirty Vote" (pemilihan kotor). 

Namun apabila merujuk kembali pada hasil putusan, yang di dalamnya terdapat 3 putusan berbeda (dissenting opinion) dan tidak memberikan dampak hukum apapun, maka pelanggaran atau kecurangan yang disebut pada tiga putusan dissenting opinion dari 8 hakim yang memutus perkara menjadi antara ada dan tiada. 

Dibilang ada tetapi tiada. Sebab tak ada sanksi apapun. Dikatakan tiada tetapi ada. Karena ada putusan yang berbeda. Bahkan data kecurangan yang tersaji lewat film dirty vote dari pakar pun dinafikan. 

Kondisi pelanggaran atau kecurangan semacam itulah yang kemudian lebih dirasa tepat disebut sebagai politik match fixing daripada sekadar diungkap sebagai dirty vote. Apa itu politik match fixing? 

Dalam dunia olahraga, match fixing adalah sebuah istilah yang berhubungan dengan kegiatan ilegal demi keuntungan finansial.

Match fixing adalah suatu tindakan yang memengaruhi jalan atau hasil pertandingan dengan tujuan memperoleh keuntungan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. 

Aksi match fixing bisa dilihat dari beberapa tindakan, seperti sengaja kalah dari  pertandingan agar bisa memenangkan uang dari taruhan yang dipasang, sengaja kalah agar teman atau pemain lain bisa maju di babak selanjutnya, dan lain sebagainya. 

Match fixing bisa diartikan juga pengaturan pertandingan sehingga memunculkan skor atau hasil yang diinginkan. Sederhananya match fixing adalah pengaturan skor. 

Pelanggaran fairplay lewat match fixing lebih umum terjadi di sepak bola dibanding basket, bulu tangkis, atau olahraga lainnya. Tujuan dari match fixing tak lepas dari judi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun