Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prediksi Praka Joe 1 Putaran Jadi Nyata, dan 7 Fakta Hasil Pemilu 2024

23 Maret 2024   11:05 Diperbarui: 23 Maret 2024   11:09 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Praka Joe, merujuk pada ide branding jelang pilpres yang lalu untuk calon pasangan presiden dan wakil presiden nomor urut 2 PRAbowo subianto-gibran raKAbuming raka JOEara. Artinya paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diprediksi sebagai pemenangnya. Sebuah prediksi logis berdasarkan kondisi logis yang menyertainya. Apa saja kondisi logisnya?

Kondisi logis dalam hal ini merupakan keadaan atau persyaratan yang dimiliki paslon nomor urut 2 dinilai memenuhi, masuk akal, rasional atau sesuai dengan nalar untuk bisa memenangkan pemilu 2024, dan kondisi logis itu bisa mengalahkan dua paslon lainnya dalam 1 (satu) putaran. Adapun kondisi logis tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Sosok Prabowo Subianto bersama partai Gerindra di bawah kepemimpinannya memiliki loyalis yang tidak bisa dipandang sebelah data. Pada hasil pemilu 2019 perolehan partai Gerindra mencatatkan 12.57% (17.594.839) suara, dan berada di posisi kedua teratas setelah PDIP.

2. Partai pengusung Prabowo-Gibran terdiri dari 4 (empat) partai raksasa yang masing-masing mempunyai suara besar, yang pada hasil pemilu 2019 masing-masing mencatatkan hasil suara di angka 17.594.839 (12.57%) untuk partai Gerindra, 17.229.789 (12.31%) untuk Golkar, 10.876.507 (7.77%) untuk Demokrat, dan 9.572.623 (6.84%) untuk Partai Amanat Nasional (PAN).

3. Elektabilitas hasil survei yang diadakan oleh beberapa lembaga survei menunjukkan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran selalu dominan berada di urutan atas mengalahkan dua paslon lainnya. Lalu berdasarkan hasil-hasil survei itulah narasi menang 1 (satu) putaran bergema.

4. Sosok Gibran Rakabuming Raka, selain sebagai anak Presiden Joko Widodo, Walikota Solo dan pebisnis, adalah sosok pemuda yang mempunyai potensi besar dalam mendulang suara kaum muda, terutama generasi milenial dan generasi Z.

5. Adanya Sosok Joko Widodo, yang tidak bisa dipungkiri bahwa Joko Widodo memiliki loyalis yang cukup tinggi bahkan mampu menarik loyalis yang terafiliasi dengan kandang banteng sekalipun hingga mempunyai kecenderungan siap berpaling. Keberadaan sosok Jokowi di balik Gibran Rakabuming Raka tentu saja tidak bisa diabaikan.

6. Branding yang dibentuk oleh tim pemenangan Prabowo-Gibran dalam upaya menarik konstituen agar memilih dan mendukungnya dapat dikategorikan efektif. Salah satu branding yang melahirkan goyang gemoy dan munculnya sosok Mayor Tedy, menjadi bagian dari semua branding yang efektif dalam menarik minat banyak pemilih.

Ke 6 (enam) kondisi logis di atas yang kemudian diolah sedemikian rupa oleh tim pemenangan Prabowo-Gibran pada akhirnya mampu membuktikan sebuah konsekuensi logis akan sebuah prediksi Joeara atau kemenangan. Rekapitulasi KPU pada 20 Maret 2024 menetapkan hasil perolehan suara sebesar 96.214.691 (58.59%) untuk kemenangan Prabowo-Gibran dari keseluruhan suara sah sebesar 164.270.475. Berdasarkan hasil resmi tersebut maka Prediksi Praka Joe 1 (satu) putaran jadi nyata.                

Selain prediksi kemenangan dalam 1 (satu) putaran yang menjadi kenyataan bagi pasangan Prabowo-Gibran, hasil Rekapitulasi KPU usai hari pencoblosan yang dilaksanakan pada 14 Februari 2024 lalu juga memperlihatkan beberapa fakta yang tidak umum. 7 (tujuh) fakta di antaranya adalah berikut:   

1. Perolehan suara Prabowo-Gibran sebesar 96.214.691 memecahkan rekor tertinggi hasil pemilihan suara presiden yang dipilih langsung oleh rakyat, yang pernah diraih oleh Jokowi-Maruf Amin sebesar 85.607.362 (55.5%) di tahun 2019.

2. Pasangan Ganjar-Mahfud tidak menang di 38 provinsi dengan kata lain kalah di semua provinsi.

3. Ada lonjakan dan penurunan suara partai yang tidak lolos melewati ambang batas parlemen 4% di pemilu 2024. Lonjakan suara partai diraih oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang pada pemilu 2019 meraih 2.650.361 (1.89%) suara, di pemilu 2024 naik menjadi 4.260.169 (2.80%) suara. Penurunan dialami oleh partai Persatuan Indonesia (Perindo) yang pada pemilu 2019 meraih 3.738.320 (2.67%) suara dan di pemilu 2024 turun menjadi 1.955.154 (1.28%) suara. Padahal PSI dan Perindo dikenal sebagai 2 (dua) partai yang gencar melakukan promo dan kampanye.  

4. Fenomena pencalonan dan keberhasilan Komeng Uhuy melenggang ke parlemen dengan raihan 5.399.699 suara sekaligus memecahkan rekor tertinggi suara di pemilu DPD sepanjang masa. Perolehan suara Komeng yang mencalonkan diri tanpa kampanye sehingga cenderung tidak keluar biaya kampanye, bahkan menjadi olok-olok terhadap perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dinilai gencar melakukan kampanye. 

5. Suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai salah satu partai tertua untuk pertama kalinya sejak tahun 1973 tidak lolos karena gagal memenuhi ambang batas parlemen 4%. PPP hanya mendapatkan 5.878.777 (3.87%) suara. 

6. Suara banteng kalah telak di kandang sendiri. Data ini merujuk untuk perolehan suara pilpres di Jawa Tengah, di mana Ganjar-Mahfud hanya memperoleh 7.827.335 suara. Sementara pasangan Prabowo-Gibran memperoleh 12.096.454 suara. 

7.  7 (tujuh) keluarga Tanoesoedibjo gagal melenggang ke parlemen meskipun di antaranya memperoleh banyak suara. Pasalnya, perolehan suara partai Perindo tidak mampu melampaui ambang batas parlemen 4%. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun