Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Menganalisis Dampak Positif Generasi Topping atas Implementasi Kurikulum Merdeka bagi Dunia Pendidikan

15 Maret 2024   18:06 Diperbarui: 17 Maret 2024   16:32 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurikulum Merdeka Pembentuk Generasi Topping Berkarakter Edukasi 

Eksistensi kurikulum merdeka merupakan satu-satunya kurikulum yang diciptakan untuk mengakomodasi proses pembelajaran yang bisa digunakan secara daring sebab esensi kehadiran kurikulum merdeka bagi dunia pendidikan ditujukan untuk mengatasi krisis belajar-mengajar (learning crisis) terutama di masa pandemi Covid-19. 

Berdasar esensi kehadirannya, kurikulum merdeka juga menjadi sebuah kurikulum yang membutuhkan seperangkat teknologi informasi berikut infrastrukturnya sehingga untuk sebagian wilayah di Indonesia, kurikulum merdeka masih berjalan lambat dan tidak dapat diterapkan secara maksimal. 

Meskipun begitu, melalui media Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang dibangun untuk menunjang implementasi kurikulum merdeka, agar dapat membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi dan pemahaman tentang kurikulum merdeka, tenaga pendidik seolah dipaksa untuk menjadi bagian dari generasi topping (memanfaatkan platform digital, yaitu PMM untuk melakukan edukasi kepada murid-muridnya).

Maka melalui tenaga pendidik atau guru yang telah mengambil manfaat dari Platform Merdeka Mengajar (PMM), tenaga pendidik atau guru dapat menciptakan proses belajar-mengajar yang menyenangkan dan memudahkan peserta didik dalam menyerap materi pembelajaran dengan lebih cepat, bisa mengejar ketertinggalan dan mampu mengarahkan potensi peserta didik untuk membentuk minat dan bakatnya. 

Salah satu proses belajar-mengajar yang menyenangkan dan terindikasi membentuk minat dan bakat dapat dilihat pada postingan-postingan yang dilakukan oleh peserta didik pada platform digital atau platform media sosial dalam bentuk tulisan artikel, audio, audio-video, gambar desain atau lainnya, baik untuk ditunjukkan sebagai tugas pembelajaran maupun hasil pembelajaran yang sengaja disebarkan luaskan dengan kecenderungan tujuan edukasi.

Di tahap ini, kurikulum merdeka menjadi kurikulum pembentuk generasi topping bagi dunia pendidikan dengan karakteristik edukatif. 

Mengapa Kurikulum Selalu Harus Diubah atau Diperbaharui? 

Dinukil dari guruinovatif.id, alasan mengapa kurikulum harus diubah atau diperbaharui antara lain karena, menyesuaikan dengan tuntutan zaman, meningkatkan kualitas pembelajaran, mengakomodasi kebutuhan peserta didik, mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya, dan menyongsong perubahan global. 

Selain alasan, perubahan kurikulum dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan dunia kerja, tuntutan global dan standar internasional, konsultasi dan parstisipasi stakeholder, lalu evaluasi dan penelitian pendidikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun