Sehingga ketika suara dukungan untuk Prabowo-Gibran jauh di atas suara Ganjar-Mahfud bahkan hingga di kandang -kandang banteng, sementara suara partainya masih berada di puncak, berdengunglah narasi yang mengatakan anomali atas raihan hasil suara Ganjar-Mahfud yang terendah jika dibandingkan dengan suara partai banteng yang berada di puncak perolehan suara.
Tetapi yang dilupakan oleh pendengung narasi suara anomali adalah bahwa suara banteng  hasil real count sementara sampai 20 Februari 2024 meskipun berada di puncak, hanya ada dikisaran 16-17 persen dan cuma terpaut 2-3 persen dengan partai Gerindra sebagai lawannya yang berada di posisi ketiga dengan raihan 13-14 persen.
Selain selisih suara yang tipis dari lawannya, hal krusial yang juga dilupakan adalah bahwa suara partai tidak selalu mewakili suara pilihan presiden dan wakil presiden bila mengingat ada koalisi partai yang menyertainya.
Sedangkan tentang suara internal banteng, salah satu poin yang dilupakan dan tanpa disadari adalah bahwa ada sosok matador sejati di tubuh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mampu mengambil alih banyak suara partisan dan simpatisan dari luar kandang.
Sosok matador yang bahkan saat dianggap sebagai penghianat sekalipun telah memiliki seni atau keterampilan faena dan muleta yang tetap masih ampuh dalam membuat  banteng-banteng mengembik dan manut kepadanya bahkan dibanding matador legendanya.Â
Maka sejalan dengan apa yang ditulis Ernest Hemingway "Jokowi akan melilitkan banteng di sekelilingnya seperti ikat pinggang walaupun dari luar kandang".
Referensi
https://m.kaskus.co.id/show_post/56ba9f7cd675d4bb778b4571/85/-
https://www.britannica.com/biography/Juan-Belmonte
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H