Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Demokrasi dalam Pusaran Politik Tangan Tuhan

10 Januari 2024   07:19 Diperbarui: 10 Januari 2024   07:33 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebih lanjut Maradona mengatakan bahwa gol "Tangan Tuhan" bukanlah suatu kecurangan. "Saya tidak berpikir itu curang. Saya percaya hanya tipu daya. Mungkin kami memiliki lebih banyak momen seperti itu di Amerika Selatan ketimbang di Eropa, tetapi itu tidak curang"

Sepertinya, dengan menyebut golnya sebagai gol "Tangan Tuhan" Maradona cenderung hendak mengatakan bahwa golnya tidak terjadi karena sentuhan tangannya apalagi sundulan kepalanya, melainkan terjadi karena kehendak Tuhan melalui sentuhan tangannya yang disahkan oleh wasit, dan baginya hal tersebut bukan kecurangan.

Gambaran gol "Tangan Tuhan" yang sejatinya secara terang-terangan (overtcover) sudah tampak dan dianggap curang bagi sebagian besar penonton yang mengetahuinya, kini seakan merepresentasi polemik etik yang terjadi dalam demokrasi Indonesia hari ini.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid menganalogikan polemik putusan Mahkamah Konstitusi (MK) layaknya pertandingan sepak bola. Secara khusus, Nurdin menyamakan putusan MK Nomor 90/PUU-XXI/2023 dengan gol "Tangan Tuhan" dari pemain sepak bola asal Argentina, Diego Maradona.

Filosofi terang-terangan (overtcover) gol "Tangan Tuhan" Maradona merupakan bagian dari filosofi permainan sepak bola yang menjadi cerminan bagi demokrasi politik tangan Tuhan yang sekarang sedang berlangsung dan secara terang-terangan (overtcover) sudah dilakukan melalui proses putusan Mahkamah Konstitusi (MK), yang juga telah diputuskan sebagai putusan pelanggaran terhadap etik oleh MKMK.   

Sebuah kecenderungan ketidakterimaan dari sebagian besar orang akan politik tangan Tuhan yang masih terus bergaung, terbaca dan terwakili lewat singgungan yang terkandung dalam pertanyaan dalam debat capres.   

Tetapi seperti protes para pemain Inggris kepada wasit Ali Bin Nasser, sia-sia. "Gol Tangan Tuhan" tidak dianulir.

Sementara fakta dalam demokrasi, alih-alih gagal maju pencalonan atau mengundurkan diri karena diprotes, probabilitas keterpilihan atau prediksi kemenangan pencalonan via jalur Mahkamah Konstitusi (MK ) justru makin menguat.

Sebab begitu pula yang terjadi pada gol "Tangan Tuhan"Maradona, semakin membuat Maradona populer, bukannya tenggelam. Terlebih ketika dirinya berhasil membawa Argentina menjadi juara piala dunia 1986 Meksiko.

Lantas bagaimana dengan politik tangan Tuhan? Apakah sentuhan putusan MK akan mampu membawa kemenangan meski proses pemberian putusannya telah dinyatakan sebagai pelanggaran etik?  Mahkamah Konstitusi etik (Teknologi VAR) seperti apa yang kelak dapat meninjau ulang putusan semacam dan dapat membatalkan hasil putusan awalnya?

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun