Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Demokrasi dalam Pusaran Politik Tangan Tuhan

10 Januari 2024   07:19 Diperbarui: 10 Januari 2024   07:33 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.FIFA/bola.kompas.com

Lagi-lagi etik. Salah satu serangan capres dalam debat capres ketiga kembali menyinggung soal etik. Narasi debat yang sepertinya kembali mengarah pada persoalan etik hasil putusan MKMK atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023, dan ternyata masih memanas.

Berbicara masalah etika demokrasi yang kini masih terus bergulir dalam polemik, amat menarik ketika dihubungkan dengan filosofi permainan sepak bola yang memiliki karakter terbuka, terang-terangan, transparan atau overtcover bagi para penontonnya.

Seidentik dengan era digital yang membuat segenap informasi dapat terbuka, terungkap secara terang-terangan (overtcover) atau transparan termasuk segala bentuk informasi mengenai kehidupan demokrasi, politik dan tetek bengeknya.

Oleh karenanya, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023 mengingatkan kembali pada sebuah momentum overtcover saat salah satu gol sarat kontroversi tercipta di laga sepak bola piala dunia 1986.

Sebuah gol fenomenal Diego Armando Maradona, yang dikenal dengan "Gol Tangan Tuhan" tercipta pada pertandingan antara Argentina dan Inggris di piala dunia 1986 Meksiko di tanggal 22 Juni.

Gol kontroversi "Tangan Tuhan" terjadi enam menit di babak kedua, usai babak pertama berakhir imbang tanpa gol. Maradona menggiring bola dari tengah lapangan dan berupaya mengumpan ke Jorge Valdano yang dibayang-bayangi Steve Hodge.

Ketidaksempurnaan Valdano dalam mengontrol umpan Maradona membuat bola memantul dan mengarah pada Steve Hodge yang segera berupaya menghalau bola. Tetapi bola melayang ke udara dan segera diburu oleh Maradona yang lalu berhadapan langsung dengan kiper Inggris, Peter Shilton.

Sang kiper melompat hendak meninju bola, namun lompatan Maradona secara memesona lebih tinggi dari Shilton sehingga bola lebih dahulu tampak mampu disentuh oleh kepalanya dan mengarah masuk ke gawang Inggris. Tapi banyak orang tahu bahwa Maradona melakukan sentuhan bola dengan tangannya.

Setelah bola masuk ke gawang, Maradona berlari mengarah ke tepi lapangan, seraya melakukan selebrasi dan melirik ke arah wasit dan hakim garis untuk mengkonfirmasi. Sementara para pemain Inggris mengajukan protes pada wasit Ali Ben Nasser.

Pada sebuah pengakuan dalam wawancara yang dilangsungkan oleh AFP, Ali Bin Nasser mengungkapkan kisah di balik terciptanya gol di balik "Tangan Tuhan" yang legendaris itu.

"Saya tidak melihat adanya tangan di sana. Tapi di saat itu saya diselimuti keraguan. Saya lantas meminta saran dari Bogdan Dochev, asisten wasit asal Bulgaria yang bertugas kala itu. Ketika dia mengatakan tak ada masalah, saya lalu mengesahkan gol tersebut" ujar Ali Bin Nasser, wasit pertama asal Tunisia yang dipercaya memimpin piala dunia.

Pertandingan Argentina versus Inggris berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Argentina, yang membawa Argentina ke babak berikutnya. Demikianlah hasil keputusan wasit, tidak bisa diintervensi atau diganggu gugat.

Tapi gol semacam itu tentu akan jauh berbeda bila terjadi di piala dunia 2022 yang sudah menggunakan teknologi VAR (Video Assistant Referee). Teknologi yang membantu wasit dalam meninjau ulang keputusan akhir terkait keputusan gol, penalti, pemberian kartu merah dan identitas yang salah. 

Di piala dunia 1986, saat gol "Tangan Tuhan" tercipta di Estadio Azteca, Meksiko dalam pertandingan Argentina kontra Inggris, sejumlah penonton dari  114.580 penonton tentu menyaksikan langsung bahwa bola masuk karena sentuhan tangan Maradona, bukan sundulan kepala.

Buktinya terekam pada sebuah foto hasil potret seorang fotografer bernama Alejandro Orjeda Carbajal, yang mendapatkan sudut pemotretan gambar yang begitu tepat.

Hasil fotonya benar-benar lebih menunjukkan tangan Maradona yang menyentuh bola dan mendahului jangkauan tangan Pieter Shilton dibanding hasil rekaman yang bisa ditunjukkan oleh videonya, yang sama-sama dapat ditemukan di internet.  

Tetapi meskipun penglihatan penonton secara langsung, foto hasil potret Carbajal, video pertandingan diputar berulang hingga pengakuan Maradona sendiri di kemudian hari menunjukkan bahwa gol yang terjadi memang atas sentuhan tangan, tetap tidak akan mengubah keputusan, skor akhir atau gelar juara piala dunia 1986 yang diraih Argentina.

Seusai laga itu, Maradona menyebut gol pertamanya ke gawang Inggris sebagai gol "Tangan Tuhan". Mengenai gol "Tangan Tuhan-nya", Maradona pernah memberi penjelasan melalui wawancara eksklusif bersama BBC sports.

Menariknya, dalam wawancara, Maradona menjelaskan gol"Tangan Tuhan" di hadapan Gary Lineker, seorang pemain Inggris pada laga kontra Argentina di piala dunia 1986 Meksiko.

Di sana Gary Lineker bertanya kepada Maradona, "Itu tangan Anda atau tangan Tuhan?"

Maradona pun menjawab: "Itu tangan saya, dengan ini saya tidak bermaksud untuk tidak menghormati fans Inggris, tapi itu yang terjadi", seperti dikutip dari BBC Sports. 

Lebih lanjut Maradona mengatakan bahwa gol "Tangan Tuhan" bukanlah suatu kecurangan. "Saya tidak berpikir itu curang. Saya percaya hanya tipu daya. Mungkin kami memiliki lebih banyak momen seperti itu di Amerika Selatan ketimbang di Eropa, tetapi itu tidak curang"

Sepertinya, dengan menyebut golnya sebagai gol "Tangan Tuhan" Maradona cenderung hendak mengatakan bahwa golnya tidak terjadi karena sentuhan tangannya apalagi sundulan kepalanya, melainkan terjadi karena kehendak Tuhan melalui sentuhan tangannya yang disahkan oleh wasit, dan baginya hal tersebut bukan kecurangan.

Gambaran gol "Tangan Tuhan" yang sejatinya secara terang-terangan (overtcover) sudah tampak dan dianggap curang bagi sebagian besar penonton yang mengetahuinya, kini seakan merepresentasi polemik etik yang terjadi dalam demokrasi Indonesia hari ini.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid menganalogikan polemik putusan Mahkamah Konstitusi (MK) layaknya pertandingan sepak bola. Secara khusus, Nurdin menyamakan putusan MK Nomor 90/PUU-XXI/2023 dengan gol "Tangan Tuhan" dari pemain sepak bola asal Argentina, Diego Maradona.

Filosofi terang-terangan (overtcover) gol "Tangan Tuhan" Maradona merupakan bagian dari filosofi permainan sepak bola yang menjadi cerminan bagi demokrasi politik tangan Tuhan yang sekarang sedang berlangsung dan secara terang-terangan (overtcover) sudah dilakukan melalui proses putusan Mahkamah Konstitusi (MK), yang juga telah diputuskan sebagai putusan pelanggaran terhadap etik oleh MKMK.   

Sebuah kecenderungan ketidakterimaan dari sebagian besar orang akan politik tangan Tuhan yang masih terus bergaung, terbaca dan terwakili lewat singgungan yang terkandung dalam pertanyaan dalam debat capres.   

Tetapi seperti protes para pemain Inggris kepada wasit Ali Bin Nasser, sia-sia. "Gol Tangan Tuhan" tidak dianulir.

Sementara fakta dalam demokrasi, alih-alih gagal maju pencalonan atau mengundurkan diri karena diprotes, probabilitas keterpilihan atau prediksi kemenangan pencalonan via jalur Mahkamah Konstitusi (MK ) justru makin menguat.

Sebab begitu pula yang terjadi pada gol "Tangan Tuhan"Maradona, semakin membuat Maradona populer, bukannya tenggelam. Terlebih ketika dirinya berhasil membawa Argentina menjadi juara piala dunia 1986 Meksiko.

Lantas bagaimana dengan politik tangan Tuhan? Apakah sentuhan putusan MK akan mampu membawa kemenangan meski proses pemberian putusannya telah dinyatakan sebagai pelanggaran etik?  Mahkamah Konstitusi etik (Teknologi VAR) seperti apa yang kelak dapat meninjau ulang putusan semacam dan dapat membatalkan hasil putusan awalnya?

Referensi

https://bola.kompas.com/read/2020/11/26/21094478/mengenang-penjelasan-diego-maradona-soal-gol-tangan-tuhan?page=all

https://nasional.kompas.com/read/2023/11/09/16342081/golkar-analogikan-putusan-mk-seperti-gol-tangan-tuhan-maradona

https://www.indosport.com/sepakbola/20201126/pengakuan-wasit-yang-mengesahkan-gol-tangan-tuhan-diego-maradona

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun