Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Viral Dulu Aja ISBN Kemudian

4 Desember 2023   18:31 Diperbarui: 4 Desember 2023   18:39 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Heryunanto/Kompas.id

Kalau dulu misalnya, seorang penulis membutuhkan waktu berminggu hingga berbulan hanya untuk mengetahui hasil karya tulisan layak tayang atau dipublikasi bahkan dibukukan, sekarang hanya dalam beberapa menit saja tulisan dapat dipublikasi dan dengan merogoh uang kocek sendiri sebuah tulisan dapat dibukukan. 

Soal penghasilan terkait mana yang lebih menjanjikan adalah keberlanjutan nantinya. Sebab bagi penulis meksipun belum tentu sepakat, hal yang lebih utama adalah kepuasan dalam menghasilkan tulisan apalagi ketika tulisannya mendapat apresiasi atau atensi pembaca. Sementara media digital adalah cara cepat untuk meraih sebagian besar kepuasan itu ketimbang memburu ISBN yang juga belum tentu juntrungannya. 

Walaupun demikian, ISBN tentu bukan sebuah alergi bagi tulisan yang hendak dibukukan apalagi harus dihindari. Tetapi di generasi topping, tulisan bergenre apapun pesannya adalah 'viral dulu aja' ISBN menyusul kemudian. 

Itulah yang tergambar dari beberapa buku yang naik cetak di era digital berdasarkan kisah atau cerita viral. Buku-buku yang naik cetak berlatar belakang kisah atau cerita viral terutama di Indonesia memang lebih banyak buku-buku bergenre horor atau mistis dan fiksi. 

Sebut saja misalnya, buku berjudul "KKN di Desa Penari" karya Simpleman, "Mencari Saranjana" karya Gusti Gina, "Di Ambang Kematian" karya Jero, yang termasuk buku bergenre horor atau mistis. Kemudian ada buku-buku fiksi yang diangkat dan diterbitkan dari penulis cerita Alternative Universe atau AU yang sedang ramai di media sosial Twitter (X) atau jenis cerita fiksi lainnya dari aplikasi cerita seperti Wattpad, Fizzo Novel, Novelist atau lainnya. 

Selanjutnya ada buku fiksi bergenre novel flash fiction yang beranjak dari latar belakang keseharian yang mulanya dikreasikan secara apik melalui instagram oleh Marcella FP hingga melahirkan terbitan buku, yang juga dipromosi dan direkomendasi dengan cara unik melalui sebuah playlist di spotify, dengan judul Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI). Sehingga ketika membaca bukunya, para pembaca sekaligus dapat meniktmati lagu-lagu yang telah dipilihkan dan dapat membangun emosi pembaca. 

Menyaksikan fakta-fakta tentang buku-buku yang terbit dari bagian-bagian kisah atau cerita maupun cara penyajian yang kreatif setelah meraih fase viral, hal ini menunjukkan bahwa yang terpenting 'viral dulu aja', ISBN soal nanti. Artinya, krisis ISBN seharusnya tidak menjadi penghalang untuk terus berkarya.

Terkait buku-buku yang terbit akibat tulisan viral di luar genre horor atau mistis dan fiksi barangkali sudah ada hanya tidak terlalu menonjol hingga tenggelam digerus berbagai informasi viral lainnya. 

Tetapi satu pertanyaan yang membuat penasaran adalah fase viral yang pernah diraih oleh seorang penulis muda dengan tulisan berjudul 'Warisan', mengapa dengan tulisan-tulisannya yang dinilai bernas, penulis muda ini tak menerbtikan buku? Mengapa tak satu pun penerbit menawarkannya untuk membuat kumpulan tulisan-tulisannya menjadi sebuah buku?

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun