Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

'Brumator', Sosok yang Dinanti-nanti Ketika Dunia Dipenuhi Poser

17 November 2023   09:05 Diperbarui: 17 November 2023   09:13 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Brumator. Sumber Gambar : Deror Avi/Kompas.com

Pelajar yang ditodong pistol digelandang turun. Tepat di depan pintu bus tubuh pelajar itu di tendang hingga terjerembab ke aspal. Beberapa warga coba melangkah maju entah untuk membantu atau mencegah laki-laki muda dengan pistol di tangan tidak berbuat lebih kejam.

Senjata celurit tampak telah berpindah ke tangan laki-laki muda yang ternyata adalah seorang anggota kepolisian, yang dalam waktu sekejap sambil sedikit beringsut mundur untuk berjaga-jaga dari kemungkinan serangan, seraya melepaskan celurit dari genggamannya, laki-laki muda itu mengeluarkan dan menunjukkan kartu anggotanya. Sementara bus PPD sudah berlalu.

Kisah singkat tersebut menunjukkan bahwa sosok laki-laki muda yang ternyata anggota kepolisian berpakaian bebas adalah brumator, yaitu sosok yang sangat dinanti-nanti kehadirannya di tengah perilaku para pelajar yang mulai keluar dari batas kewajaran kenakalan remaja dan mengarah pada perilaku tindak kriminal, yang identik dengan manusia penuh kepura-puraan atau poser.     

Brumator adalah orang yang menyembunyikan kemampuan baik kecerdasan, keterampilan atau keahlian, kekuasaan, jabatan, profesi, harta kekayaan, kelebihan sifat tertentu atau apapun yang dimiliki untuk sementara waktu atau dalam waktu tertentu karena suatu alasan, yang dengannya pada sebuah momentum ditunjukkan untuk mengatup kesombongan palsu, menciutkan mental kebohongan atau membungkam superioritas kepura-puraan orang lain.

Sementara dari beberapa informasi daring, poser adalah sebutan untuk orang yang ikut-ikutan suatu tren, hanya untuk mendapatkan perhatian orang di sekitarnya. Informasi lain yang berasal dari kamus Etimologi Online menyatakan bahwa "poseur" sebenarnya adalah kata dalam bahasa Inggris "poser" yang mengenakan pakaian Perancis dan dengan demikian dapat dianggap sebagai kepura-puraan.

Dengan demikian poser dapat dimaknakan sebagai orang yang berusaha untuk terlihat atau berperilaku seolah-olah memiliki kemampuan baik berupa kecerdasan, keterampilan atau keahlian, kekuasaan,  jabatan, profesi, harta kekayaan, sifat tertentu atau kelebihan apapun untuk memberi kesan agar dirinya menjadi bagian dalam kelompok terentu yang sebenarnya tidak dimiliki atau hanya pura-pura.

Definisi itulah yang menjadi alasan mengapa para pelajar dalam kisah singkat tadi identik dengan poser. Bahwa keberanian mereka melakukan tawuran adalah bentuk kepura-puraan karena bila tidak berkelompok nyali mereka ciut, tidak berdaya, dan bila bertemu dengan kekuatan semacam aparat keamanan mereka diam, bungkam atau lari tunggang langgang.

Sedangkan laki-laki muda berpakaian bebas, yang ternyata anggota polisi adalah sosok yang dinanti-nanti oleh setiap orang atau masyarakat yang seringkali merasakan keresahan atau kecemasan dan sekaligus berharap akan selalu ada sosok pahlawan keamanan yang tiba-tiba hadir dalam setiap tawuran yang terjadi.

Gambaran kisah kelompok pelajar saat mencari rival tawuran yang berubah menjadi aksi kriminal dalam sebuah bus dan menimbulkan keresahan atau kecemasan bagi penumpang bus khususnya, merepresentasikan keberadaan sosok poser di tengah maraknya kasus tawuran. 

Sampai kemudian tiba-tiba para poser dikejutkan oleh kehadiran polisi muda yang awalnya tidak dianggap apa-apa karena penampilannya tidak mencerminkan sebagai seorang petugas kepolisian, yang merepresentasikan sebagai sosok brumator, kepura-puraan kelompok pelajar yang meresahkan itu dibungkam seketika.

Kini di era digital, yang di dalamnya generasi topping semakin gencar membuat konten-konten dengan beragam karakter di berbagai platform digital atau platform media sosial guna mendapatkan hasil atau keberuntungan, kehadiran sosok brumator jadi dinanti-nanti bila mengingat konten-konten yang beredar di dunia digital sudah dipenuhi oleh poser.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun