Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Membidik Konstituen Generasi Z di Hari Valentine, Hati-hati "Pink Campaign"!

31 Oktober 2023   17:05 Diperbarui: 10 November 2023   09:33 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustari Pink Campaign; diolah dari gambar SUPRIYANTO/KOMPAS.ID

Sebagian besar penduduk bumi tahu apa itu Hari Valentine yang jatuh pada tanggal 14 Februari. Hari kasih sayang, yang juga seringkali disalah artikan oleh banyak generasi muda sebagai hari pelepasan virginitas (keperjakaan) di luar nikah atau seks bebas di Hari Valentine.

Coklat, bunga, kondom, berbagai produk bernuansa merah jambu dan yang berhubungan dengan kasih sayang umumnya gencar dipromosikan jelang Hari Valentine, pertanyaan yang kemudian mengemuka, apakah ada korelasi antara memilih wakil-wakil rakyat dan pemimpin rakyat dengan Hari Valentine?

Tema pemilu bangsa kita kali ini sepertinya mengarah pada generasi muda. Kaum muda diharapkan mempunyai minat lebih, berperan serta aktif dan mulai peduli terhadap demokrasi politik sehingga regenerasi sumber daya politik terus bertumbuh dan berkembang. Tetapi apakah harus seromantis dan semenggemaskan itu?

Mengincar pemilih muda boleh jadi memerlukan cara atau strategi berbeda dari biasanya, maka barangkali untuk mendukung tema generasi muda berpolitik, terbersitlah ide atau gagasan untuk mengangkat momentum yang sesuai dengan daya tarik kaum muda. Yaitu Valentine.

Valentine atau kasih sayang tentu saja merupakan salah satu momentum yang sangat identik dengan generasi muda atau dalam hal ini terutama ditujukan untuk generasi Z. 

Generasi yang kini tengah merambah kancah perpolitikan dan bisa terbaca melalui eksistensi politisi muda yang sudah tampak berseliweran di jagat maya. Puncaknya saat Gibran maju cawapres.  

Pendapat lain, salah satunya datang dari Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani mengatakan bahwa pemilu sengaja digelar bertepatan dengan hari kasing sayang atau Hari Valentine bertujuan agar pesta demokrasi lima tahunan itu berjalan damai. 

Baca juga: Putusan MK:

Namun, pendapat itu lebih menunjukkan sebagai doa atau harapan yang sama apabila pemilu tidak digelar di Hari Valentine.

Oleh sebab itu, kesesuaian arahan tema terkait generasi muda dengan memanfaatkan momentum Hari Valentine lebih dirasa tepat sebagai alasan mengapa pemilu digelar di hari kasih sayang. 

Meskipun begitu harapan agar pemilu berjalan damai juga termasuk di dalamnya. Tapi apakah pemilu akan bertabur bunga, coklat atau produk bernuansa merah jambu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun