Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Arsitektur Indonesia: Apakah Dunia Arsitektur Indonesia Sehat Sudah Tercapai?

18 Maret 2023   12:27 Diperbarui: 18 Maret 2023   12:46 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum diketahui secara pasti mengapa Hari Arsitektur Indonesia diperingati setiap tanggal 18 Maret. Tanggal tersebut juga tidak merujuk pada pendirian Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) yang diresmikan tanggal 17 September 1959 di Bandung, dan pada 17 September 2022 yang lalu sudah memasuki usia ke 63.

Sementara Hari Arsitektur Indonesia yang berdasarkan informasi daring diperingati dalam rangka memberikan penghargaan terhadap berbagai sosok inspiratif yang berjasa dan berkontribusi dalam perkembangan dunia arsitektur dan pembangunan Indonesia, muncul dan telah tercatat sebagai tanggal penting nasional di Perpustakaan Nasional (Perpusnas).

Tetapi apabila Hari Arsitektur Indonesia disebut sebagai hari kelahiran Arsitektur Indonesia, tetap saja masih tidak diketahui bahwa hari ini, yang bertepatan dengan tanggal 18 Maret 2023, dunia Arsitektur Indonesia sudah memasuki usia yang ke berapa.

Hanya saja, yang bisa diketahui, diakui dan disepakati adalah tentang perkembangan dunia arsitektur dan pembangunan Indonesia yang tak lepas dari jasa dan peran serta para arsitek Indonesia. Terutama setelah keprofesian arsitek dibentuk dalam Ikatan Arsitek Indonesia oleh tiga arsitek senior yaitu F. Silaban, Mohammad Soesilo dan Lim Bwan Tjie serta 18 arsitek muda lulusan pertama Jurusan Arsitektur ITB tahun 1958 dan 1959.

Seperti dikutip dari iai.or.id, tujuan, cita-cita, konsep Anggaran Dasar dan dasar-dasar pendirian persatuan arsitek murni tertuang dalam dokumen pendirian berjudul, "Menuju Dunia Arsitektur Indonesia yang Sehat". Lalu setelah Ikatan Arsitek Indonesia menginjak usia yang sudah melewati 63 tahun, apakah Dunia Arsitektur Indonesia yang Sehat sudah tercapai?

Ketika coba menelusuri tentang "Sehat" yang dituju dalam Dunia Arsitektur Indonesia, tidak ditemukan pembahasan atau informasi lanjut yang lebih terperinci. Sehingga bagi kalangan non arsitek atau yang tak terhubung dengan dunia arsitektur, hanya bisa meraba-meraba tujuan sehat yang dimaksud.

Jika merujuk pada dokumen "Menuju Dunia Arsitekur Indonesia yang Sehat" yang di dalamnya tertuang tujuan, cita-cita, konsep Anggaran Dasar dan dasar-dasar pendirian persatuan arsitek, dapat diduga bahwa 'sehat' yang dimaksud mengarah pada keprofesian yang terkait erat dengan hak dan kewajiban atas kompetensi atau keahlian sebagai arsitek yang diatur oleh Anggaran Dasar, kode etik dan undang-undang yang menaunginya.

Tetapi dengan berfokus pada kata 'Arsitektur Indonesia' tujuan sehat yang dimaksud bisa mencakup keseluruhan ranah kesehatan dunia arsitektur pada skala nasional yang tidak hanya terbatas pada keprofesiannya.

Saat mengambil informasi melalui kecerdasan buatan lewat Uji Coba ChatGPT, chatbot yang tengah menuai sorotan publik tersebut, memaparkan bahwa "Menuju Dunia Arsitektur Indonesia yang Sehat" adalah sebuah motto atau semboyan yang diusung oleh Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) sebagai salah satu visi organisasinya. Maksud dari semboyan tersebut adalah untuk mendorong praktik-praktik arsitektur yang sehat, berkelanjutan dan ramah lingkungan di Indonesia. 

Dalam konteks ini, "arsitektur yang sehat" merujuk pada arsitektur yang memerhatikan kesehatan dan kenyamanan penghuninya, seperti penyediaan sirkulasi udara yang baik, pencahayaan yang cukup dan penggunaan bahan-bahan yang aman bagi kesehatan.  

Sementara itu, "arsitektur berkelanjutan" merujuk pada praktik arsitektur yang mengutamakan keberlanjutan lingkungan, seperti bahan-bahan ramah lingkungan, penghematan energi, dan pemanfaatan sumber daya secara efisien. 

Dengan semboyan "Menuju Dunia Arsitektur Indonesia yang Sehat", IAI berharap dapat mempromosikan praktik-praktik arsitektur yang sehat dan berkelanjutan di Indonesia, sehingga dapat membawa dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. 

Cakupan arsitektur yang sehat melalui praktik-praktik arsitektur sehat yang berkelanjutan dan ramah lingkungan seharusnya juga menciptakan kondisi yang sehat bagi keseluruhan ranah dunia arsitektur bagi masyarakat, termasuk ranah kesehatan ekonomi, sosial, budaya dan psikologis para penghuninya.

Menuju Dunia Arsitektur Indonesia yang Sehat berarti menciptakan dunia arsitektur Indonesia yang sehat secara menyeluruh. Selain memerhatikan sirkulasi udara, pencahayaan, penggunaan bahan yang aman, ramah lingkungan, hemat energi dan pemanfaatan sumber daya secara efisien, dunia arsitektur harus menciptakan hunian yang mandiri secara ekonomi, toleran, mencerminkan kearifan lokal, peduli lingkungan dan memampukan daya beli semua masyarakat termasuk lapisan masyarakat bawah.

Bila paparan chatbot ChatGPT tidak keliru, sebagai salah satu visi, moto atau semboyan sekaligus tujuan dan cita-cita Ikatan Arsitek Indonesia, target tersebut bukanlah suatu target yang dapat dicapai dalam waktu singkat. Tujuan atau cita-cita itu merupakan capaian jangka panjang. Sehinga pertanyaan apakah dunia arsitektur Indonesia sehat sudah tercapai masih menunggu dan melihat waktu ke depan.  

Tetapi dengan mengamati fakta yang telah berjalan lebih dari 63 tahun, melalui Ikatan Arsitek Indonesia, banyak arsitek telah berkomitmen untuk menerapkan praktik-praktik arsitektur yang sehat, berkelanjutan dan ramah lingkungan. Fakta tersebut dapat dilihat pada banyak bangunan yang sudah terbangun dengan menerapkan konsep arsitektur sehat.

Setidaknya demikian gambaran dunia arsitektur Indonesia menuju arsitektur Indonesia yang sehat menurut kecerdasan buatan ChatGPT. Sementara bagaimana sesungguhnya tujuan, cita-cita dan sejauh mana capaian "Menuju Dunia Arsitektur Indonesia yang Sehat'" dari Ikatan Arsitek Indonesia sendiri, informasinya belum ditemukan.

Maka bagi kalangan non arsitek atau yang tak terhubung dengan dunia arsitektur secara langsung, banyak pertanyaan yang belum terjawab di Hari Arsitektur Indonesia yang jatuh tepat hari ini. Salah satunya, pertanyaan terkait "arsitektur sehat" yang bagaimana yang hendak dituju oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI)?

Jangan sampai hal tersebut hanya sekadar menjadi jargon semata! Jangan sampai kecurigaan terhadap harga properti yang terus meroket dan tidak mampu dijangkau oleh masyarakat bawah, salah satu penyebabnya justru datang dari keprofesian arsitek dalam upaya melanggengkan privilesenya sebagai profesi yang memiliki kompetensi dan keahlian di bidang tersebut.   

Oleh sebab itu, dengan memperingati Hari Arsitektur Indonesia yang bersamaan dengan peringatan Hari Daur Ulang Sedunia, Ikatan Arsitek Indonesia ditantang untuk menunjukkan secara transparansi terkait jasa dan peran sertanya terhadap perkembangan dunia arsitektur dan pembangunan Indonesia dengan keterbukaan informasi tentang tujuan, cita-cita, konsep Anggaran Dasar, visi dan Misi nya, serta memberikan pemahaman akan maksud dokumen bertajuk "Menuju Dunia Arsitektur Indonesia yang Sehat" 

Selamat Hari Arsitektur Indonesia dan Hari Daur Ulang Sedunia

Referensi

chat.openai.com

iai.or.id 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun