Sementara itu, "arsitektur berkelanjutan" merujuk pada praktik arsitektur yang mengutamakan keberlanjutan lingkungan, seperti bahan-bahan ramah lingkungan, penghematan energi, dan pemanfaatan sumber daya secara efisien.Â
Dengan semboyan "Menuju Dunia Arsitektur Indonesia yang Sehat", IAI berharap dapat mempromosikan praktik-praktik arsitektur yang sehat dan berkelanjutan di Indonesia, sehingga dapat membawa dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.Â
Cakupan arsitektur yang sehat melalui praktik-praktik arsitektur sehat yang berkelanjutan dan ramah lingkungan seharusnya juga menciptakan kondisi yang sehat bagi keseluruhan ranah dunia arsitektur bagi masyarakat, termasuk ranah kesehatan ekonomi, sosial, budaya dan psikologis para penghuninya.
Menuju Dunia Arsitektur Indonesia yang Sehat berarti menciptakan dunia arsitektur Indonesia yang sehat secara menyeluruh. Selain memerhatikan sirkulasi udara, pencahayaan, penggunaan bahan yang aman, ramah lingkungan, hemat energi dan pemanfaatan sumber daya secara efisien, dunia arsitektur harus menciptakan hunian yang mandiri secara ekonomi, toleran, mencerminkan kearifan lokal, peduli lingkungan dan memampukan daya beli semua masyarakat termasuk lapisan masyarakat bawah.
Bila paparan chatbot ChatGPT tidak keliru, sebagai salah satu visi, moto atau semboyan sekaligus tujuan dan cita-cita Ikatan Arsitek Indonesia, target tersebut bukanlah suatu target yang dapat dicapai dalam waktu singkat. Tujuan atau cita-cita itu merupakan capaian jangka panjang. Sehinga pertanyaan apakah dunia arsitektur Indonesia sehat sudah tercapai masih menunggu dan melihat waktu ke depan. Â
Tetapi dengan mengamati fakta yang telah berjalan lebih dari 63 tahun, melalui Ikatan Arsitek Indonesia, banyak arsitek telah berkomitmen untuk menerapkan praktik-praktik arsitektur yang sehat, berkelanjutan dan ramah lingkungan. Fakta tersebut dapat dilihat pada banyak bangunan yang sudah terbangun dengan menerapkan konsep arsitektur sehat.
Setidaknya demikian gambaran dunia arsitektur Indonesia menuju arsitektur Indonesia yang sehat menurut kecerdasan buatan ChatGPT. Sementara bagaimana sesungguhnya tujuan, cita-cita dan sejauh mana capaian "Menuju Dunia Arsitektur Indonesia yang Sehat'" dari Ikatan Arsitek Indonesia sendiri, informasinya belum ditemukan.
Maka bagi kalangan non arsitek atau yang tak terhubung dengan dunia arsitektur secara langsung, banyak pertanyaan yang belum terjawab di Hari Arsitektur Indonesia yang jatuh tepat hari ini. Salah satunya, pertanyaan terkait "arsitektur sehat" yang bagaimana yang hendak dituju oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI)?
Jangan sampai hal tersebut hanya sekadar menjadi jargon semata! Jangan sampai kecurigaan terhadap harga properti yang terus meroket dan tidak mampu dijangkau oleh masyarakat bawah, salah satu penyebabnya justru datang dari keprofesian arsitek dalam upaya melanggengkan privilesenya sebagai profesi yang memiliki kompetensi dan keahlian di bidang tersebut. Â Â
Oleh sebab itu, dengan memperingati Hari Arsitektur Indonesia yang bersamaan dengan peringatan Hari Daur Ulang Sedunia, Ikatan Arsitek Indonesia ditantang untuk menunjukkan secara transparansi terkait jasa dan peran sertanya terhadap perkembangan dunia arsitektur dan pembangunan Indonesia dengan keterbukaan informasi tentang tujuan, cita-cita, konsep Anggaran Dasar, visi dan Misi nya, serta memberikan pemahaman akan maksud dokumen bertajuk "Menuju Dunia Arsitektur Indonesia yang Sehat"Â
Selamat Hari Arsitektur Indonesia dan Hari Daur Ulang Sedunia