Keyakinan yang pernah saya pupuk dan terbukti terealisasi. Keyakinan yang justru terealisasi ketika saya sudah hampir menyerah berharap kepadanya. Berharap dirinya akan menerima saya sebagai suami di ujung ketidakmungkinan mengingat jauhnya perbedaan usia kami, 23 tahun. Jika bukan karena kehendakNya mana mungkin pernikahan itu terjadi. Oleh karena, gadis yang mau menikahi laki-laki dengan perbedaan usia sedemikian jauh tanpa kemapanan mempelai laki-lakinya adalah kemustahilan.
Anugerah kedua atas keyakinan yang saya pupuk, saya terima saat kelahiran putra kami. Dua keyakinan yang teralisasi atas istri dan anak merupakan dua anugerah yang sampai hari ini bagi saya masih terasa mimpi. Sebab dengan kondisi fisik dan kesehatan serta latar belakang trauma atas penolakan yang berulang kali pernah saya terima, dua anugerah itu hingga setahun sebelum menikah, saya prediksi tidak akan saya alami dan miliki.
Namun dengan keyakinan yang saya pupuk dua anugerah itu akhirnya saya terima, dan kini saya yakini akan mengundang dan mendatangkan anugerah lainnya, termasuk rumah tinggal layak huni milik sendiri untuk kami.
Kami sudah berupaya, saya sudah mencoba mendapatkannya dengan kemampuan yang saya bisa, doa pun sudah kami panjatkan. Bahkan kedekatan saya dengan segala hal yang berkaitan dengan rumah dalam pekerjaan, saya tulis dalam artikel berjudul, 'Mirronis, Ketika Kedekatan Belum Mampu Mewujudkan Harapan Jadi Nyata'. Pun sudah saya masukan dalam lis resolusi di tahun 2023.Â
Hukum tabur tuai, tanam panen dan aksi reaksi dalam keyakinan spiritual tentu jauh lebih dahsyat dari representasi 'the secret' dengan hukum tarik-menariknya yang tampak begitu sederhana; meminta, meyakini dan menerima. Karenanya, dengan semua dukungan semesta yang ada, upaya dan selaksa doa, dengan segenap keyakinan, saya percaya rumah tinggal layak huni impian kami tinggal menunggu acc dari Sang Maha Pengasih dan Penyayang sang pemilik alam semesta. Allah subhanahu Wa Ta'ala pasti segerakan acc-nya tahun ini. Kemudian saya persembahkan untuk hadiah pernikahan kami. Aamiin. Â
       Â
       Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H