Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Dilraba Dilmurat Versi Vote vs Amber Heard Versi Sains, Berani Versi Iwan Fals?

31 Januari 2023   13:35 Diperbarui: 31 Januari 2023   13:49 1613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aktris dan penyanyi asal Amerika Serikat, Zendaya menempati peringkat ke 2 dengan raihan angka 94, 37%. Berikutnya ada Bella Hadid dan Beyonce di peringkat ke 3 dan ke 4 dengan raihan masing-masing angka 94,35% dan 92,44%. Ariana Grande di peringkat ke 5 dengan raihan angka 91,81%. Disusul Taylor Swift di peringkat ke 6 yang meraih angka 91,64%.

Kemudian tercatat Jourdan Dunn dan Kim Kadarshian di peringkat ke 7 dan ke 8 dengan raihan masing-masing angka 91,39% dan 91,28%. Lalu di peringkat ke 9 dan 10 ada Deepika Padukone dan Ho Yeon Jung dengan raihan masing-masing angka 91,22% dan 89,63%. Di sini, Dilraba Dilmurat tidak masuk dalam daftar. Tetapi di mana posisi Amber Heard?

Angka 91,85% milik Amber Heard seharusnya menempatkan mantan istri Johnny Depp tersebut di peringkat ke 5. Berada di antara posisi Beyonce dan Ariana Grande.   Tetapi entah mengapa namanya tidak tercantum dalam daftar? Apakah pemeringkatan versi sains juga dapat mengalami fluktuasi sehingga angka hasil pemetaan digital wajah Amber Heard turun?

Lewat penelurusan daring tidak ditemukan data terkait Amber Herd yang tidak masuk dalam daftar. Barangkali kasus yang menimpanya dengan sang mantan suami membuat hitungan matematis algoritma digital wajahnya mengalami penurunan.  Boleh jadi ada aturan yang membuat namanya tak lagi masuk dalam daftar. Yang logis adalah bahwa pemeringkatan kecantikan versi sains yang hanya menempatkan 10 posisi, hendak menunjukkan bahwa kecantikan punya masa, popularitas, dan momentumnya sendiri tanpa mengubah fakta ilmiahnya.   

Pemeringkatan cantik versi pemungutan suara (voting) dan versi sains memiliki kelebihan masing-masing. Namun begitu, metode terbaru versi sains yang juga berangkat dari upaya menyempurnakan kriteria cantik ilmiah matematis ala Yunani Kuno melalui teknologi komputer ternyata tetap tidak mampu menempatkan peringkat kecantikan seseorang menjadi permanen atau abadi secara fisik. Namun setidaknya, pemeringkat kecantikan dengan metode apa pun seharusnya mempunyai validitas dan reliabilitas.    

Pada tahun 2020, Top Beauty World merilis pemeringkatan 100 wanita cantik yang hasilnya banyak menuai kontroversi. Artis Turki Hande Ercel dinobatkan sebagai artis tercantik di dunia karena memiliki wajah paling sempurna dari 800 nominasi. Pedangdut asal Indonesia, Lesti Kejora mendapat peringkat ke 5 mengalahkan Lisa Blackpink yang hanya menempati peringkat ke 11. Di sini Dilraba Dilmurat berada di peringkat ke 55. Sementara Amber Heard tidak masuk dalam daftar.

Dari informasi yang didapat, penilaian Top Beauty World menggunakan 50% Golden Face Ratio (sains), 30% pemungutan suara (vote) dan 20% kharisma serta kecerdasan. Dengan kombinasi penggunaan tiga metode penilaian, semestinya hasil pemeringkatan Top Beatuty World lebih layak diterima publik.  

Tetapi sayang, validitas dan reliabilitasnya diragukan. Sampai kemudian tersiar kabar bahwa pemeringkatan wanita cantik versi Top Beauty World adalah ajang pemeringkatan palsu. Apa sebenarnya yang dimaksud golden face ratio (cantik versi sains) yang menjadikan alasan Top Beauty World menempatkan Lesti Kejora di peringkat ke 5 dan direspon kontra oleh banyak netizen?

Menurut dokter spesialis dokter kulit dan kelamin, Johan Kartayana, seperti dikutip dari cnnindonesia.com, golden face ratio atau rasio emas adalah pengukuran wajah yang sempurna berdasarkan matematika. Pengukuran anatomi wajah untuk melihat proporsi kesempurnaan orang, secara proporsional. Wajah diukur secara vertikal dengan membagi wajah menjadi tiga bagian.

Sumber lain menyebutkan bahwa yang diukur secara matematis adalah pertama, panjang dan lebar wajah. Kedua, tiga segmen wajah yang terdiri dari garis rambut dahi ke mata, lalu mata ke bawah hidung, dan bawah hidung ke bawah dagu. Ketiga, menghitung proporsi serta simetri. Dengan metode penilaian sematematis ini, kesempurnaan bentuk wajah memang dapat terukur akurat dan presisi. Tetapi wajah proporsional dengan tingkat akurasi tinggi pun belum tentu dapat dikatakan cantik.

Memang belum tepat rasanya jika membandingkan pemeringkatan cantik versi vote yang menempatkan 100 posisi dengan cantik versi sains yang hanya menempatkan 10 posisi meski dengan hasil penilaian angka yang cenderung konsisten sepanjang masa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun