Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Metaverse

Hamil di Metaverse

16 Januari 2023   16:03 Diperbarui: 19 Januari 2023   18:05 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu mau lari dari tanggung jawab Leo? Apa semua pria seperti ini? Pengecut" Virvi gusar

"Hei! Dengar Vir! Ini bukan soal tanggung jawab. Seorang perempuan dengan kesuburan tingkat tinggi sekalipun, dan dibuahi pada masa-masa subur oleh ratusan laki-laki berkali-kali di metaverse, tidak bakal hamil. Kamu pikir sel sperma bisa berenang lewat jalur digital?" sahut Leo marah.

"Kamu boleh tidak percaya Leo. Tapi aku ingatkan dua hal! Pertama, coba kamu tanyakan pada Google tentang seorang pria bernama John Craig Venter! Kedua, temukan sebotol wiski di kamarmu!"

Leo meninggalkan Virvi, keluar dari kedai kopi, dan mengakhiri aktivitas online virtualnya. Dia melepas MeganeX. Wajahnya terlihat kesal tetapi sesekali seolah tampak berpikir. Dia mulai ragu dengan argumentasinya sendiri. "Apa iya berhubungan badan virtual di metaverse bisa bikin perempuan hamil betulan? Siapa John Craig Venter? Ada apa dengan botol wiski di kamarku?"

Leo kembali ke laptopnya, kali ini dia membuka Google dan mengetikkan sebuah nama di aplikasi pencarian itu.

Dikutip dari viva.co.id, seorang pimpinan tim penelitian, John Craig Venter di J. Craig Venter Institute di Kota Rockville, negara bagian Maryland, AS, mengungkapkan, "Ini merupakan sel pertama di planet ini yang orangtuanya adalah komputer. Tim penelitian di bawah pimpinannya mengaku berhasil menciptakan 'kehidupan buatan' pertama di dunia. Tapi apa hubungannya dengan kehamilan?

Ups! Berpikir soal kemungkinan lahirnya manusia metaverse pertama di dunia sepertinya adalah sebuah kekonyolan yang nyata. Namun dari artikel lainnya didapat sebuah judul menarik terkait kehamilan yang misteri, 'Masih Perawan Tapi Hamil Sendiri Tanpa Berhubungan Badan, Wanita Ini Syok Saat Tahu Penyebabnya'. Jangan-jangan wanita dalam artikel tersebut hamil di metaverse?

Artikel tersebut dinukil dari grid.id, isinya memaparkan kisah seorang wanita bernama Samantha Lynn Isabel (26) dari Massachusetts, AS. Wanita muda itu hamil pertama kali dalam kondisi perawan. Hamil tanpa melakukan hubungan badan. Sama-sama informasi yang asalnya dari Amerika Serikat, apakah ada kaitannya dengan 'kehidupan buatan' yang berhasil diciptakan pertama kali di dunia, oleh John Craig Venter? Tapi mana mungkin seorang manusia hamil oleh anak yang orangtuanya komputer?

Di platform media sosial lainnya, dari sebuah channel youtube dengan konten yang diberi tajuk ASMR Husband Indonesia | Hamil di Metaverse, ditemukan sebuah informasi tentang seorang wanita hamil di metaverse, yang akan mengalami proses 9 menit. Sebuah proses dengan rentang waktu sangat jauh berbeda dengan kehamilan di dunia riil yang prosesnya membutuhkan waktu 9 bulan. Apakah semua informasi ini logis?

Informasi lainnya ketika Meta mulai melakukan serangkaian uji coba kehidupan di metaverse, seorang wanita membuat pengakuan mengejutkan. Ia mendapatkan serangan seksual secara verbal dan diperkosa secara virtual oleh 3 sampai 4 avatar laki-laki sesaat memasuki metaverse dalam beberapa detik. Nina Jane Patel, berikut nama wanita tersebut, mendeskripsikan pengalamannya sebagai mimpi buruk yang nyata.

Leo terus menelusuri internet sepanjang hari. Pertanyaan demi pertanyaan yang bertentangan dengan logikanya perlahan-lahan terjawab dari berbagai informasi yang ditemukannya. Dia mulai bimbang dengan kelogisan dan realitasnya. Lalu Leo teringat sesuatu. Dia segera mematikan laptopnya, berkemas dan bergegas meninggalkan hotel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun