Indonesia, 21 Februari 2024 - Dalam upaya untuk menghidupkan kembali semangat sepakbola di Indonesia, Liga 3 telah menghadirkan inovasi baru. Format baru ini diperkenalkan untuk putaran nasional tahun 2024 dan diharapkan dapat membawa semangat baru serta meningkatkan kualitas persaingan di antara klub-klub sepakbola di seluruh Indonesia.
Â
Putaran nasional kali ini akan diikuti oleh total 80 tim, yang terdiri dari 23 tim hasil musim 2022/2023 yang berasal dari 14 Asosiasi Provinsi PSSI serta sebanyak 57 tim hasil Liga 3 musim 2023/2024. Dengan jumlah tim yang lebih banyak, diharapkan akan muncul lebih banyak talenta-talenta baru yang dapat memperkaya sepakbola IndonesiaÂ
Namun, format baru ini tidak tanpa tantangan. Dari 80 tim tersebut, mereka dibagi menjadi 20 grup dan hanya juara serta 12 runner up terbaik yang berhak melaju ke babak selanjutnya. Ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi setiap tim untuk bisa menunjukkan performa terbaik mereka dan berusaha untuk bisa melaju ke babak selanjutnya.
Â
PSSI, PT LIB dan Asprov memiliki peran penting dalam membangun dan memperbaiki kualitas Liga 3 ini. PSSI,PT LIB dan Asprov harus bekerjasama dalam membangun Liga 3 ini menjadi kompetisi utuh seperti halnya Liga 1 dan Liga 2. Liga 3 ini memang terlalu panjang dan ribet kompetisinya karena terlalu banyak tahap putaran seleksi yang dimulai dari tahap antardaerah kemudian provinsi dan akhirnya masuk putaran nasional.
Â
Untuk musim 2024/2025, inovasi serta terobosan baru harus dilakukan.
Pertama, Liga 3 harus menjadi kompetisi utuh yang terdiri dari 45 tim yang terbagi menjadi 3 grup {Barat,Tengah,Timur}, 8 Tim berhak melaju ke babak 8 besar yang terdiri dari ( 2 juara dan runner-up + 2 tim peringkat 3 terbaik ) dengan struktur yang jelas dan sistem yang adil, sehingga setiap tim memiliki kesempatan yang sama untuk meraih prestasi.Â
Dari 45 tim tersebut harus terdiri atas ( 36 tim perwakilan setiap provinsi yang lolos pada putaran nasional musim 2022-2024) dan 9 tim ( provinsi bebas ) setiap asprov provinsi memiliki akreditasi,misal Asprov Jawa Barat (A) Berhak mendapatkan 1 atau 2 slot tim tambahan masuk ke-Liga 3 karena 2 musim terakhir perwakilan timnya mampu menembus semifinal dan final. Dan provinsi yang tampil buruk akan mengurangi akreditasi Asprov daerahnya dan bahkan harus Playoff terlebih dahulu dengan perwakilan Asprov lain.Â
Kedua, perubahan kompetisi Liga 2 menjadi 30 tim yang dibagi menjadi 2 grup (Barat dan Timur) home - away dan ( Juara + runner-up masing masing grup berhak melaju ke babak semifinal maupun final + 4 tim terbawah masing masing grup terdegradasi ke liga 3 ). Ini akan membuat kompetisi menjadi lebih kompetitif dan menarik, sekaligus memberikan lebih banyak kesempatan bagi tim-tim baru untuk menunjukkan kualitas mereka.Â
Berdampak baik juga untuk perwakilan Liga 3 dimana Liga 2 menggunakan sistem degradasi 8 Tim untuk musim 2023/2024, tim liga 3 yang akan promosi dari 3 grup tersebut {Barat,Tengah dan Timur} masing masing ( juara, runner-up up dan 2 peringkat 3 terbaik di setiap grup berhak lolos ke-Liga 2 )
Namun, tantangan yang dihadapi tidak hanya sebatas pada struktur dan format kompetisi. Faktor-faktor lain seperti
1. MANAJEMEN TIM
Manajemen yang baik sangat penting dalam menjaga kelangsungan dan keberhasilan tim sepakbola. Manajemen tim yang efektif melibatkan pengelolaan yang baik terkait dengan pemilihan pelatih yang kompeten, pengelolaan pemain, pengembangan strategi permainan, dan manajemen keuangan. Dalam Liga 3, diperlukan manajemen yang profesional dan berkompeten untuk memastikan bahwa setiap tim memiliki struktur organisasi yang kuat dan sistem manajemen yang efisien pembiayaan, dan infrastruktur juga perlu menjadi perhatian. Solusi yang komprehensif dan terintegrasi perlu ditemukan untuk memastikan bahwa sepakbola Indonesia dapat terus berkembang dan mencapai tingkat yang lebih tinggi.
2. PEMBIAYAAN DAN SPONSOR
Pembiayaan yang memadai adalah faktor penting dalam pengembangan Liga 3. Tim-tim di Liga 3 membutuhkan sumber daya finansial yang cukup untuk membayar gaji pemain, membiayai perjalanan dan akomodasi selama pertandingan, serta memperbaiki fasilitas dan infrastruktur tim. Oleh karena itu, penting bagi pihak swasta untuk mendukung setiap klub didaerahnya agar memberikan sumber pendanaan yang stabil dan berkelanjutan, seperti sponsor, investasi, atau dana dari pemerintah, guna mendukung keberlanjutan Liga 3.
3. INFRASTRUKTURÂ
Infrastruktur yang memadai juga merupakan faktor penting dalam pengembangan Liga 3. Fasilitas yang baik, seperti stadion yang layak, lapangan yang terawat, dan fasilitas pelatihan yang memadai, dapat memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pemain, penonton, dan semua pihak yang terlibat dalam pertandingan. Peningkatan infrastruktur sepakbola di berbagai daerah di Indonesia akan memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas kompetisi dan menarik minat penonton.
Dalam hal ini, PSSI, PT LIB dan asprov memiliki peran penting dalam membangun dan memperbaiki kualitas Liga 3, dengan membuat Liga 3 menjadi kompetisi utuh seperti Liga 1 dan 2, Bukan hanya tugas PSSI serta jajarannya pihak Swasta pun harus terlibat agar peserta liga 3 mudah dalam mencari sumber pendanaan yang stabil dan berkelanjutan, dan dapat meningkatkan infrastruktur sepakbola di berbagai daerah di Indonesia.
Â
Dengan perbaikan pada aspek-aspek tersebut, diharapkan Liga 3 dapat menjadi ajang yang efektif untuk mencetak bibit-bibit baru sepakbola Indonesia yang berkualitas. Semoga inovasi baru ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan sepakbola Indonesia secara keseluruhan. Dengan semangat dan kerja sama yang baik, mari kita dukung perkembangan Liga 1,2 dan 3 untuk sepakbola Indonesia yang semakin berkembang dan mencapai tingkat yang lebih tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H