Mohon tunggu...
SUMIATI TOMADEHE
SUMIATI TOMADEHE Mohon Tunggu... -

Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Money

Keadilan Prinsip Pokok Kesuksesan dalam Bisnis (Analisis Pemikiran Syari`ah dan Konvensional)

27 Mei 2016   08:39 Diperbarui: 27 Mei 2016   08:44 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ayat tersebut dengan jelas menegaskan bahwa Allah menyuruh berbuat adil atau bahwa Dia adalah Pelaku keadilan. dalam al-mufradat fi gharib al-Qur’an,at-Tijarah bermakna pengelolaan harta benda untuk mencari keuntungan. dan IbnuFarabi, yang mengutip  ar-Raghib, fulanun tajirun bi kadza, berarti seseorang yang mahir dan cakap yang mengetahui arah dan tujuan yang diupayakan dalam usahanya. Bisnis secara Islam pada dasarnya sama dengan bisnis secara umum, hanya saja harus tunduk dan patuh atas dasar ajaran Al-Qur’an, As-Sunnah, Al-Ijma dan Qiyas (Ijtihad) serta memperhatikan batasan-batasan yang tertuang dalam sumber-sumber tersebut.

Keberhasilan Nabi Muhammad SAW, dalam berbisnis dipengaruhi oleh kepribadian diri Nabi Muhammad, yang dibangunnya atas dasar dialogis. Dan realitas sosial masyarakat Jahiliyyah dengan dirinya. Kemampuan mengelola bisnis tanpak pada keberaniannya membawa dagangan. tetapi Ia bertanggungjawab penuh atas semua dagangan milik Khadijah. dengan imlementasi dalam bisnis  adalah  prinpsi keadilan dan Kejujuran dalam menjual barang dagangannya. beliau menggunakan bahasa yang santun dan  tidak melakukan sumpah untuk menyakinkan apa yang dikatakannya, termasuk menggunakan nama Tuhan,

Menarik benang merah dari prinsip Syariah dan konvensional ini,  bahwa terwujudnya keadilan akan menciptakan stabilitas sosial yang  menunjang kegiatan bisnis, melainkan juga dalam pengertian bahwa sejauh prinsip  keadilan dijalankan, maka akan lahir wajah-wajah  bisnis yang lebih baik, etis, Amana, tepat menimbang, tidak melakukan al-ghab dan tadlī. Maka sebaiknya dalam bisnis yang dijalankan itu  “ Saling menguntungkan” (Profi sharing).

Islam menempatkan bisnis sebagai cara terbaik untuk mendapatkan harta dan  segala kegiatan bisnis harus dilakukan dengan cara-cara terbaik dengan tidak melakukan kecurangan, riba, penipuan, dan tindakan kezaliman lainnya. Kesadaran terhadap para pelaku bisnis sangatlah penting terutama tentang diri sendiri  ketika berhadapan dengan hal baik dan buruk, yang halal dan yang haram. prinsip keadilan dalam bisnis Islam menerapkan pada para pedagang sehingga apa yang dijual bukan semata-mata untuk mendapatkan keuntungan sebagai tujuan duniawi saja, melainkan juga untuk mendapat keberkahan dan keridhaan dari Allah SWT, atas apa yang diusahakan. karena  keadilan, kejujuran merupakan prinsip pokok dalam mencapai suksesnya suatu bisnis.

REFERENSI

Muhammad saifullah, etika bisnis islami dalam Praktek bisnis rasulullah SAW,

Iain walisongo semaran,  Business Ethics, Bazaar Madinah, Shariah Principles2011.

Bagir, Haidar. 2010. Etika Bisnis: Antara Spiritualitas, Moralitas dan Hukum Ekonomi; Sebuah Pointer. Makalah Disampaikan dalam Seminar Etika Bisnis Islam. Jakarta:Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Ermawati, Tuti. 2006. Kewirausahaan dalam Islam. LIPI. Jakarta

Keraf, A. Sonny. 2006. Etika Bisnis: Tuntutan dan Relevansinya. Yogyakarta: Kanisius

Murthada Muhtahari, Keadilan Ilahi, ( Mizan Pustaka, 2009) hlm.  360.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun