Mohon tunggu...
Sumilah
Sumilah Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Saya suka menjadi pendidik. Akan tetapi, untuk menjadi pendidik itu tidak mudah dan harus terus belajar dalam segala hal terutama untuk kemajuan potensi diri sebagai guru. Menjadi guru teladan sangat membutuhkan kesabaran, keikhlasan, kemampuan sosial emosional yang sangat tinggi dan panggilan jiwa menjadi pendidik kunci utamanya. Pemahaman peserta didik yang beragam karakter dan latar belakang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik. Oleh karena itu, saya harus semangat terus belajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Materi Bilangan Cacah sampai 1000 Kelas 3 SD

26 September 2024   12:43 Diperbarui: 26 September 2024   12:58 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berikut penjelasan mengenai ketiga aspek aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik:

  • Aspek afektif

           Aspek afektif berkenaan dengan sikap, mencangkup lima aspek yaitu penerimaaan, partisipasi, penilaian, organisasi,                                    pembentukan pola hidup.

  • Aspek kognitif

           Aspek kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual, mencangkup enam aspek yaitu pengetahuan, pemahaman,                                   penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.

  • Aspek psikomotorik

           Aspek psikomotorik berkenaan dengan keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada tujuh aspek yaitu persepsi, kesiapan,                        gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan yang kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas (Yuliana,                                     2022).

Faktor-faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar

  • Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri:
  • Faktor psikis antara lain kognitif atau inteligensi, bakat, afektif, psikomotorik, motivasi, dan minat.
  • Faktor fisik antara lain kesehatan jasmani, indera, anggota badan, organ dalam tubuh (Wahyudi, 2023).
  • Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar:
  • Lingkungan sekolah, sosial, keluarga,
  • Guru
  • Metode mengajar
  • Sarana dan prasarana belajar (Kurniawan, 2022)

Manfaat Hasil Belajar

  • Peningkatan Kualitas Pendidikan
  • Hasil belajar memberikan umpan balik untuk perbaikan proses pembelajaran selanjutnya.
  • Pengembangan Keterampilan dan Kompetensi
  • Menilai dan mengembangkan keterampilan siswa (Agustina, 2021).
  • Perencanaan Pendidikan
  • Menyediakan data untuk perencanaan kurikulum dan program pendidikan.
  • Motivasi dan Pencapaian
  • Meningkatkan motivasi siswa dan memberi arah untuk pencapaian tujuan pembelajaran (Setiawan, 2023).

Indikator keberhasilan belajar

Yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil, adalah:

  • Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok,
  • Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran telah dicapai siswa baik individu maupun klasikal.
  • Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah secara efektif.
  • Kemampuan siswa untuk bekerja sama dan berkomunikasi.
  • Tingkat keterlibatan dan motivasi siswa dalam proses belajar (Mardiana, 2022).

Matematika merupakan pengetahuan yang sangat terstruktur. Satu bagian tidak dapat terlepas dari bagian lainnya. Sebuah topik matematika yang telah dipelajari siswa tidak berdiri sendiri tetapi terkait dengan topik matematika yang mendahuluinya. Jika siswa tidak menguasai topik yang pertama, akan mengalami kesulitan belajar topik yang kedua dan seterusnya (Runtukahu, 2014). Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam pendidikan dan kehidupan masyarakat.

Media adalah perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (Qomariyah, 2019).

Menurut Slavin (2005: 143) Student Team Achievement Division (STAD) merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Menurut Ibrahim dkk (2000:10) Selain unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit, model ini sangat berguna untuk membantu siswa menumbuhkan kemampuan kerjasama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun