Mohon tunggu...
Ummi Azzura Wijana
Ummi Azzura Wijana Mohon Tunggu... Guru - Music freak

Sumiatun a.k.a Ummi Azzura Wijana, menulis di media cetak, antara lain: Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi, Sabana, Realita Pendidikan, Magelang Ekspres, Jaya Baya, Panjebar Semangat, Djaka Lodang, Karas, dll. Buku antologi bersamanya: Inspirasi Nama Bayi Islami Terpopuler (2015), Puisi Penyair Lima kota (2015), Pelangi Cinta Negeri (2015), Di antara Perempuan (2015), Wajah Perempuan (2015), Puisi Menolak Korupsi 4 (2015), Puisi Menolak Korupsi 5 (2015), Jalan Remang Kesaksian (2015), Puisi Kampungan (2016), Memo Anti Terorisme (2016), Pentas Puisi Tiga Kota dalam Parade Pentas Sastra I/2016 Yogya (2016), Wajah Ibu, Antologi Puisi 35 Penyair Perempuan (2016), Puisi Prolog dalam Buku Sang Penjathil (2016), Antologi Cerpen Gender Bukan Perempuan (2017), Kepada Hujan di Bulan Purnama (2018), dan Profil Seniman Cilacap (2019). Buku lain yang telah terbit: Buku Pintar Kecantikan Muslimah (2014), Flawes Makeup Bagi Pemula (2019), dan Bali Jawa (2020), Pendidikan dalam Refleksi Guru Penulis (2023), Dasar-dasar Kecantikan dan SPA Kelas X SMK (2023).

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Benarkah Strict Parents Membentuk Mental Anak

8 Juni 2024   14:12 Diperbarui: 8 Juni 2024   14:16 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://parentinghub.co.za/advice-column/parenting/10-parenting-resolutions-for-the-new-year/

Beberapa Orang tua menumpukan harapan masa depan yang baik menurut mereka kepada anaknya. Seakan ingin menuntaskan keinginannya yang belum terwujud kepadanya. Untuk mewujudkannya, orang tua menerapkan cara-cara mendidik yang cukup ketat. Ketat dalam arti melibatkan beberapa aturan dengan berbagai batasan yang kaku.

Orang tua menerapkan pola pengasuhan dengan peraturan ketat, yang mana bisa disebut dengan istilah strict parents. 

Merupakan pola asuh otoriter dari orang tua ke anak dengan serba melakukan pembatasan dan pengekangan. Pembatasan yang kaku terhadap anak. 

Berupa perilaku, pilihan, aktivigtas, ideologi, rutinitas, dan masih banyak hal lainnya. Meskipun pengertian ini tidak memiliki ukuran pasti.

Pada kenyataannya, hal tersebut jamak terjadi. Alasannya guna masa depan anak agar lebih baik. Menurut orang tua. Namun belum tentu lebih baik dilihat dari sudut pandang anak itu sendiri. Banyak kasus, anak akan beralih jalur setelah memenuhi keinginan dan harapan orang tua. Sebagai contoh, anak kuliah sesuai jurusan yang dipilihkan oleh orang tua. Akan beralih pada jenis pekerjaan yang tidak sesuai jurusan karena merasa bukan sebagai passionnya.

Aturan yang diterapkan oleh orang tua sebenarnya wajar. Namun akan terlalu strict saat aturan yang diberlakukan berlebihan. Biasanya, pemberlakukan aturan tersebut memuat hukuman yang harus diterima anak saat tidak mengindahkan.

Pola Asuh Strict Parents

Beberapa hal yang bisa disebut sebagai pola asuh strict parents yang disarikan dari berbagai sumber sebagai berikut.

1. Kontrol Tinggi

Orang tua melakukan kontrol yang sangat tinggi terhadap anaknya. Baik itu aktivitas maupun teman-teman mereka. Biasanya hal tersebut menyebabkan anak merasa terkekang, tidak bebas. Menyebabkan teman anak menjadi terbatas karena teman-temannya kurang sreg dengan orang tua anak tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun