Mohon tunggu...
Ummi Azzura Wijana
Ummi Azzura Wijana Mohon Tunggu... Guru - Music freak

Sumiatun a.k.a Ummi Azzura Wijana, menulis di media cetak, antara lain: Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi, Sabana, Realita Pendidikan, Magelang Ekspres, Jaya Baya, Panjebar Semangat, Djaka Lodang, Karas, dll. Buku antologi bersamanya: Inspirasi Nama Bayi Islami Terpopuler (2015), Puisi Penyair Lima kota (2015), Pelangi Cinta Negeri (2015), Di antara Perempuan (2015), Wajah Perempuan (2015), Puisi Menolak Korupsi 4 (2015), Puisi Menolak Korupsi 5 (2015), Jalan Remang Kesaksian (2015), Puisi Kampungan (2016), Memo Anti Terorisme (2016), Pentas Puisi Tiga Kota dalam Parade Pentas Sastra I/2016 Yogya (2016), Wajah Ibu, Antologi Puisi 35 Penyair Perempuan (2016), Puisi Prolog dalam Buku Sang Penjathil (2016), Antologi Cerpen Gender Bukan Perempuan (2017), Kepada Hujan di Bulan Purnama (2018), dan Profil Seniman Cilacap (2019). Buku lain yang telah terbit: Buku Pintar Kecantikan Muslimah (2014), Flawes Makeup Bagi Pemula (2019), dan Bali Jawa (2020), Pendidikan dalam Refleksi Guru Penulis (2023), Dasar-dasar Kecantikan dan SPA Kelas X SMK (2023).

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Milenial Mengawal Budaya Lokal

25 April 2019   10:17 Diperbarui: 25 April 2019   10:41 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Solo Basahan. Foto: Larasati
Solo Basahan. Foto: Larasati

Rias pengantin yang sering diminati masyarakat, karena Magelang wilayah Jawa Tengah yang dekat dengan Yogyakarta, adalah Rias Pengantin gaya Solo dan Yogyakarta. 

Sunda Siger. Foto: Larasati
Sunda Siger. Foto: Larasati

Rias pengantin lain yang sering diminta oleh masyarakat adalah rias pengantin Sunda Siger, Pengantin Muslim, dan Bridal.

Pengantin Muslim. Foto: Larasati
Pengantin Muslim. Foto: Larasati

Untuk itulah, Tata Kecantikan SMK Negeri 3 Magelang mengenalkan pada masyarakat mengenai usaha pelestarian budaya dan kearifan lokal tersebut melalui gelar karya.

Bridal. Foto: Larasati
Bridal. Foto: Larasati

Harapan Besar

Antusiasme masyarakat memaknai penerapan Tata Rias Pengantin masuk dalam pemelajaran menjadikan semangat tersendiri. Dengan demikian budaya lokal, di antaranya rias, busana, dan adat pernikahan gaya Solo dan Yogyakarta masih bisa diterima di masyarakat.

Publikasi Media. Foto: Dokpri
Publikasi Media. Foto: Dokpri

Selain itu, peserta didik membawa misi pelestarian budaya tersebut di masyarakat langsung. Dimulai dari sekolah hingga meraka terjun dalam dunia usaha salon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun