Setiap kali ke Gunungkidul, satu hal yang paling diingat adalah thiwul dan gathotnya. Selain itu walang dan jangkrik goreng yang tak kalah gurih dan renyah saat di makan. Minuman handalnya adalah teh poci gula jawanya yang selalu membuat kangen untuk datang dan menikmatinya.

Taman Kuliner Wonosari
Sebagai perantau, saat pulang ke Gunungkidul ada tempat dan makanan favorit yang ingin saya kunjungi dan nikmati. Apalagi saat bulan puasa seperti ini, menikmati suasana sembari buka bersama menjadikan rasa memiliki dan bangga terhadap Gunungkidul tambah besar. Tempat ini bernama Taman Kuliner Wonosari. Berlokasi di Belakang Gedung Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul. Tempatnya luas dan nyaman. Tempat parkir memadahi.

Tiga puluh dua kios yang ada di Taman Kuliner Wonosari ini diisi oleh para pedagang dengan menu berbeda-beda. Tidak ada pedagang yang memiliki menu yang sama. Sehingga tidak terjadi persaingan tidsk sehat antar pedagang. Tidak ada permusuhan dan saling mengalahkan. Pembelipun bebas memilih menu yang diinginkan.
Setiap hari Taman Kuliner ini buka dari pukul 09.00 WIB hingga tengah malam. Namun saat puasa seperti ini buka lebih siang hingga jelang sahur. Pengunjung membludak saat menjelang buka puasa. Seluruh gazebo-gazebo dan selasar juga kursi penuh.

Seperti saya, saya juga memfavoritkan tempat ini untuk berkumpul bersama keluarga menikmati hidangan di Taman Kuliner. Gazebo yang disediakan cukup untuk beberapa rombongan kelurga dalam menikmati makanan di sini. Karena gazebo dibangun permanen dan luas. Sehingga sangat nyaman.




Dilihat dari segi lingkungan dan tata kota, taman kuliner ini sangat memerhatikan ruang hijau pada areanya. Terlihat taman yang tertata apik dengan rumputnya yang hijau. Pohon-pohon yang ditanam di sana juga tumbuh subur. Taman Kuliner ini sangat bersih, sampah hampir tidak nampak. Ada beberapa tempat sampah di sekitar tempat ini namun tidak berserakan atau penuh belum diambil. Ternyata sampah bekas makanan dikumpulkan oleh penjual di tempatnya. "Kurang lebih jam 01.00 WIB atau dini hari diambil oleh petugas." Tutur Sularno, pengelola Taman Kuliner milik pemerintah ini.
Baik orang dewasa maupun anak-anak sangat nyaman di tempat ini. Sebelum menunggu Maghrib, anak-anak bisa diajak bermain di Taman BNI yang berada tepat di seberang Taman Kuliner. Di tempat ini anak-anak bebas berlari-lari dan bermain. Tempatnya luas dan disediakan berbagai fasilitas permainan seperti naik tangga dan juga ayunan.
Lebih membahagiakan lagi, di sebelah selatan, tepatnya di sisi alun-alun Pemda Gunungkidul terdapat becak-becak hias yang dapat disewa dan dikayuh mengitari alun-alun hingga Taman Kuliner dan kembali ke alun-alun. Dengan harga sewa yang terjangkau dan membuat sehat pengunjung. Karena mereka mengayuh sendiri besak tersebut. Menjadi sarana olah raga yang menyenangkan. Sambil menyelam minum susu. Sambil berpiknik bahagia badan jadi sehat.

Tempat ini memang menawarkan kelengkapan wisata kuliner dan tempat bermain yang tak jauh dari jangkauan masyarakat Wonosari. Dari akses kendaraan mudah, hingga tempat yang mudah dicari. Makanan yang disediakan enak, tempatnya juga nyaman. Saya dan keluarga jadi selalu ke sini setiap kali mudik ke tempat Neneknya anak-anak. Apalagi saat menjelang lebaran dan habis lebaran. Taman Kuliner hampir tak mampu menampung pembeli. Sampai membludak di selasar-selasar. Duduk saling berdekatan. Namun tak mengurangi kenyamanan pembeli dalam menikmati suasana dan kuliner di tempat ini. (Ummi Azzura Wijana)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI