Sebagai ummat muslim, puasa pada bulan Ramadhan wajib hukumnya. Dengan segala kemampuan harus dilaksanakan. Namun ada perkecualian jika tak mampu boleh tidak puasa. Yaitu orang sakit yang dikatakan tidak sehat. Saat sembuh bisa mengkodho' (menggantinya di hari lain). Sakit di sini adalah sakit yang bertambah parah jika puasa, maka makruh hokum puasanya. Jenis sakit yang tidak boleh puasa ketika sakit itu akan mengantarkannya pada kematian, maka haram puasa baginya.
Kemudian bagi seseorang yang sedang melakukan perjalanan juga diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Orang yang melakukan perjalanan jauh boleh tidak puasa jika perjalanan jauhnya dirasa berat dan sulit melakukan kebaikan. Namun jika perjalanan itu tidak memberatkan maka lebih baik puasa. Namun jika melakukan puasa dalam perjalanan tersebut mengakibatkan kematian, maka wajib tidak berpuasa.
Bagi orang tua dengan kondisi lemah, sakit tidak kunjung sembuh boleh tidak berpuasa. Dalam hal ini oran tua tersebut tidak perlu mengqodho puasanya namun cukup dengan membayar fidyah yaitu memberi makan kepada orang miskin setiap hari bagi puasa yang ditinggalkan.
Khusus bagi ibu hamil dan menyusui jika takut bayi atau janin dalam kandungan mengalami sesuatu yang kurang baik maka boleh tidak berpuasa. Dan menurut pendapat ulama, ibu hamil dan menyusui cukup membayar fidyah saja.
Lalu bagaimana dengan orang-orang yang bekerja di siang hari? Apakah mereka boleh tidak puasa?
Puasa Bagi Pekerja Berat
Puasa wajib hukumnya, mencari nafkahpun wajib hukumnya. Untuk itu bagi pekerja berat harus tetap menjalankan keduanya. Puasa tetap wajib dijalankan. Namun dalam perjalanan puasa pada siang hari jika menemukan kesulitan boleh berbuka saat siang sebelum datangnya adzan maghrib. Pekerja berat di sini contohnya buruh tani, buruh bangunan, relawan dalam medan berat. Untuk pekerja lain yang dikira bisa memertahankan dan tidak dalam keadaan sulit harus tetap bekerja. Misalnya pekerja kantor, pedagang, dan pekerjaan lain yang tidak memberatkan.
Tidak hanya pekerja berat, sesiapapun yang bekerja tetap wajib berpuasa. Agar puasa tetap berjalan ada beberapa tips yang harus dijalani, supaya kondisi tubuh tetap fit saat bekerja.
Niat Puasa di Malam Hari
Pastikan niat puasa akan dijalankan selama sebulan penuh. Dimantapkan dalam hati dan diikrarkan pada saat awal puasa. Niat berikutnya diucapkan setiap malam menjelang puasa esok harinya. Dengan niat tersebut akan memerkuat tekad puasa. Sehingga saat bekerja siang hari termotivasi untuk terus bekerja dan memertahankan puasanya hingga Maghrib tiba.
Tidur Berkualitas
Istirahat yang cukup akan mengembalikan stamina yang habis untuk bekerja pada siang hari. Untuk itu seberapapun lamanya tidur, harus berkualitas. Tidur tidak dalam keadaan gelisah namun pasrah pada sang pemilik jiwa raga. Optimis esok bangun sahur untuk menjalankan puasa kembali.
Minum Air Putih Sesuai kebutuhan
Mengingat puasa sangat berat bagi pekerja siang hari, sebaiknya pada saat malam hari mengatur cara minum. Kebutuhan tubuh akan cairan harus terpenuhi. Minum air putih wajib 8 gelas. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan selama 24 jam. Pada saat siang haripun diharapkan tubuh tidak mengalami dehidrasi. Disarankan pula untuk minum air kelapa. Air kelapa muda lebih bagus. Air kelapa muda dikenal dapat menggantikan mineral dan cairan saat hilang pada kegiatan fisik. Selain sebagai antioksidan juga mampu mengatasi dehidrasi.
Meskipun bekerja saat siang hari dalam kondisi puasa membutuhkan tenaga ekstra, namun tidak perlu terlalu banyak makan karbohidrat. Baik pada saat sahur maupun buka. Kebutuhan karbohidrat saat sahur dan buka juga berbeda. Saat sahur memerlukan karbohidrat kompleks, padat, dan berserat. Seperti nasi merah. Karena nasi sudah banyak mengandung gula, pada saat sahur tidak perlu minum air yang banyak kandungan gulanya.
Sedangkan saat buka bisa makan dan minum dengan bahan yang langsung menggantikan energi yang habis saat siang hari bekerja. Makanan dan minumannya bisa jenis yang banyak mengandung gula. Seperti nasi putih. Untuk membiasakan lambung tidak serta merta menerima asupan yang banyak, saat berbuka bisa makan dan minum yang ringan seperti air putih dan kurma. Sedangkan makan berat karbohidrat bisa dilakukan beberapa saat setelahnya. Misalnya usai sholat maghrib atau usai sholat tarawih. Dengan demikian karbohidrat dapat dicerna dengan baik menggantikan energi yang hilang.
Makan Makanan Kaya Serat
Selain karbohidrat, makanan harus diimbangi dengan makan makanan yang mengandung serat seperti sayur dan buah. Makan-makanan yang banyak mengandung zat besi. Makanan yang kaya zat besi akan memberikan nutrisi ke tubuh. Menjadikannya tidak mudah lelah. Kelelahan saat puasa salah satu penyebabnya karena kurang asupan zat besi. Dengan banyak mengonsumsi makanan dengan kandungan zat besi akan meningkatkan sirkulasi dan memberikan suntikan oksigen ke otak. Kemudian mengalir ke seluruh tubuh.
Saat malam bisa mengonsumsi makanan kacang-kacangan. Seperti Almond dan Kenari, juga mede. Kacang-kacangan banyak mengandung Omega 3. Omega 3 ini akan memercepat pembakaran lemak tak jenuh yang ada pada tubuh. Sehingga menimbulkan energi baru. Membuat kerja lebih bersemangat dan bertenaga.
Aktivitas Siang Hari Bagi Pekerja
Aktivitas siang hari saat bekerja membutuhkan energi lebih disbanding biasanya. Untuk itu diusahakan membuat daftar pekerjaan yang akan dilakukan esok hari. Dengan demikian, bisa melakukan pekerjaan mana yang harus dilakukan terlebih dahulu dan pekerjaan mana yang bisa dilakukan belakangan.
Saat pagi hari harus konsentrasi bekerja dengan memusatkan konsentrasi dan tenaga. Pada waktu pagi, tenaga dan pikiran masih segar kerjakan pekerjaan yang menguras energi. Pekerjaan tersebut berdasar daftar pekerjaan yang sudah dibuat sebelumnya.
Jika memungkinkan, pekerjaan yang bisa dilakukan di dalam ruangan tidak perlu dilakukan di luar. Karena perjalanan dan panas matahari dapat menguras energi. Jika pekerja kantor dapat mengganti meeting di kantor. Sedang untuk pekerja lain bisa disesuaikan.
Biasanya waktu puasa, istirahat siang lebih panjang. Setelah usai sholat dhuhur gunakan untuk istirahat secukupnya. Bisa dilakukan dengan tidur siang. Dengan tidur siang, tubuh dapat menghimpun energi kembali dan dapat bekerja dengan kondisi tubuh yang fit. Jika tidur siang tak mungkin dilakukan, bisa mengistirahatkan mata dan tubuh dengan memejamkan mata dan menyandarkan tubuh dengan kondisi rileks.
Agar puasa tetap terjaga, pastikan makanan jauh dari pandangan. Karena godaan terbesar saat puasa adalah makan dan minum. Tentu saja masih banyak hal lain yang menjadi godaan saat puasa. Namun untuk mengurangi keinginan untuk makan dan minum, makan dan minum dijauhkan dari jangkauan. Agar tidak batal di tengah hari, tidak selesai puasanya sampai maghrib.
Sekali-kali jangan menunggu maghrib dengan menghitung waktu detik demi detik. Karena hal ini sesungguhnya akan mengakibatkan waktu seperti berjalan lebih lambat. Untuk itu bekerja seperti biasa dengan senang dan rileks. Justru dengan demikian, waktu berjalan dengan cepat dan tak terasa tiba-tiba waktu maghrib sudah tiba.
Nah, dengan demikian bekerja pada saat puasa pasti tidak memberatkan bagi siapapun yang bekerja. Justru dengan menjalaninya dengan senang hati dan penuh kebahagiaan tanpa beban akan mendapatkan pahala lebih. Baik pahala puasa, mencari nafkah, dan pahala bonus yaitu ikhlas. Pastinya, Allah akan memberikan hadiah ketakwaan bagi orang-orang yang sabar menjalankan kewajibannya dan perintahNya. (Ummi Azzura Wijana)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H