Saat libur akhir pekan seperti ini biasanya dimanfaatkan untuk berlibur bersama keluarga. Mengunjungi tempat-tempat rekreasi yang nyaman tempat melepas penat selama bekerja seminggu.Â
Selain mengunjungi tempat wisata biasanya yang menjadi tujuan wisatawan adalah wisata kuliner. Bagaimanapun, berwisata tak lepas dari wisata kuliner. Makan bersama-sama keluarga menjadikan suasana semakin hangat dan akrab.
Jika bepergian dari Yogya-Magelang-Semarang lewat Ambarawa atau sebaliknya. Atau justru tujuan utamanya Ambarawa, salah satu kuliner yang tak boleh dilewatkan adalah jajanan bernama Serabi.Â
Meskipun ketika menyebut Serabi identik dengan makanan khas Solo, tapi di Ambarawa juga memiliki Serabi khas Ambarawa. Serabi Ngampin orang menyebutnya. Disebut Serabi Ngampin karena hanya berada di wilayah Desa Ngampin saja. Berderet-deret di kios tepi jalan utama.
Perbedaan Serabi Ngampin dengan Serabi Solo adalah dari segi bahan dan juga kuah yang dituangkan. Serabi Ngampin berbahan dasar tepung beras bukan dari tepung terigu yang biasa digunakan untuk membuat Serabi. Bentuknya juga lebih kecil. Namun lebih lunak dan lembut. Beda dengan Serabi Solo yang krispi pada bagian pinggirnya.
Cara makan Serabi ini juga berbeda. Serabi imut dalam tiga varian warna, hijau, coklat, dan putih ini dimakan bersama kuah santan. Kuah santan ini tidak berasa manis sekali karena hanya terbuat dari santan dan gula Jawa bukan gula Jawa yang encer seperti 'juruh'.
Lebih nikmat lagi saat dimakan ditempat sambil merasakan asap dari tungku tempat memasak Serabi Ngampin. Ternyata, serabi ini fresh from the 'tungku'. Dimasak di tempat jualan langsung. Jika pembeli inginkan yang panas bisa menunggu sebentar sembari melihat proses memasaknya yang masih konvensional. Dengan kwali kecil di atas tungku dengan bara api dari kayu. Menjadikan Serabi memiliki rasa lebih nikmat.
So, kalau lewat Ambara sempatkan mampir dan mencicipi kuliner ini saja. Dijamin pasti kenyang dengan taste tradisional yang istimewa.
Selamat berlibur...