Perempuan mana sih yang tidak menginginkan badannya ideal. Baik itu sebelum menikah maupun sesudah menikah dan memiliki anak. Di mana-mana perempuan menginginkan baju lama tetap bisa dipakai, artinya, berat badan ingin tetap normal. Tidak melebihi berat normal atau ideal.
Demi bentuk tubuh ideal, segala macam cara diet dilakukan. Mulai dari yang herbal hingga yang kimia. Dari olah raga ringan hingga yang menyita energi. Kadang-kadang yang bosan, lelah dengan sendirinya, lalu berhenti. Berganti-ganti produk, sampai banyak sekali menyimpan produk diet di almari pendingin.
Banyak sekali sindiran untuk perempuan ya, Ladies. Perempuan itu cita-citanya langsing, tapi hobinya makan. Nah.. betul nggak? (Benar juga sih, #pengalaman, hehehe...). Sudah berapa produk dicoba untuk bisa langsing, dan berapa produk tersimpan di almari. Banyak banget, ya... Ngaku aja deh...!
Tapi, ada juga yang berhasil dengan program dietnya. Karena usaha keras dan disiplin, akhirnya keinginan untuk langsing dan ideal itu tercapai. Namun jangan sampai lupa, untuk memerhatikan gizi dalam asupan makanan kita. Diet yang dilakukan harus seimbang kandungan gizinya. Meskipun diet ketat, asupan harus mengandung protein, karbohidrat, lemak, mineral, air, dan vitamin. Kandungan itu harus selalu ada dalam menu diet. Karena jika tidak, bukan lemak yang berkurang tapi justru otot yang mengecil. Dalam hal ini, jika otot yang mengecil, sangat membahayakan bagi seseorang.
Diet berkaitan dengan erat dengan zat gizi yang dikonsumsi oleh tubuh. Saat tubuh mengalami kekurangan maupun kelebihan zat gizi dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan. Makanya ketika diet harus hati-hati, apapun jenis dietnya. Salah-salah malah tubuh tidak sehat.
Sebenarnya apa sih efek yang ditimbulkan ketika tubuh kita mengalami kekurangan maupun kelebihan zat gizi.
Pertama, kekurangan gizi menyebabkan kekurangan kalori. Kekurangan kalori secara absolut akan menyebabkan busung lapar. Pada awalnya, saat kekurangan kalori ini, tubuh akan mengatasinya dengan mengambil glikogen dari hati. Dari lemak dan jaringan lemak. Jika berlarut-larut akan mengambil energi dari otot. Kehilangan lapis lemak, mengecilnya otot-otot ini akan menyebabkan penderita kurus kering. Ladies tidak mau kan, langsing tapi ternyata kurang kalori.
Kedua, kekurangan lemak, karbohidrat, protein. Dengan adanya kekurangan lemak, lemak kekurangan masuk dalam tubuh. Menyebabkan sumber-sumber cadangan energi berupa glikogen dari hati dan lemak dari jaringan-jaringan lemak akan dipakai sebagai pengganti. Akibatnya penyerapan vitamin yang larut dalam lemak di dalam usus terhambat. Kemudian akan kekurangan hidrat arang, dan kekurangan protein. Kekurangan protein ini jika terjadi pada anak akan menyebabkan kekurangan berat badan, bisa jadi kelebihan berat badan.
Ketiga, kekurangan mineral dan vitamin. Garam mineral ini sangat penting bagi tubuh. Karena diperlukan untuk melancarkan berbagai proses dalam tubuh. Mineral ini biasanya didapat dari makanan sehari-hari. Sedangkan vitamin yang dapat dibuat oleh tubuh. Namun sebenarnya, vitamin dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil sebagai zat pengatur/memperlancar proses metabolisme dalam tubuh. Meskipun hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil, jika kekurangan akan mengakibatkan berbagai kelainan yang dapat merugikan.
Keempat, kekurangan air. Kekurangan air ini disebabkan karena masuknya yang kurang. Atau bisa jadi pengeluaran yang berlebihan. Makanya, ketika diet yang dilakukan ternyata berakibat pada buang air kecil yang sangat sering, berkeringat yang berlebihan, maka harus diimbangi dengan minum air putih yang banyak pula. Karena jika tidak, kekurangan air atau dehidrasi ini akan mengakibatkan gangguan pada ginjal. Keseimbangan cairan dalam tubuh akan hilang. Dehidrasi ini ditandai dengan mual-mual, muntah, dan kepayahan fungsi atau kemunduran fungsi ginjal. Jika sudah terjadi kemunduran fungsi ginjal bisa mengakibatkan shockhingga pada kehilangan kesadaran diri (koma).
Fatal sekali ya akibat kekuragan gizi. Lalu apa akibatnya jika kelebihan gizi?
Pasti sudah bisa ditebak bukan. Yup! Akibat kelebihan gizi adalah obeisitas. Obeisitas ini ditandai dengan penimbunan lemak secara berlebihan di seluruh tubuh. Berat badan melebih 120% dari berat badan ideal yang distandarkan. Obeisitas ini penyebabnya apa sih? Dipastikan karena masukan makanan terlalu banyak daripada yang dibutuhkan tubuh.
Tapi ingat ya, obeisitas bukan berarti karena makannya banyak. Karena ternyata banyak orang yang makan banyak tapi tak gemuk-gemuk. Tetap saja kurus. Lalu? Kenapa  bisa obeisitas. Selain karena faktor makanan yang banyak masuk dan tidak bisa langsung dicerna, bisa jadi disebabkan karena psikis, keturunan, hormonal, dan perubahan metabolisme dalam tubuh. Jelas, kan ya?
Jangan terlalu PD big is beautiful ya. Karena kalau benar itu obeisitas, bisa menyebabkan terjangkitnya berbagai penyakit dalam tubuh secara mudah. Selain itu, akan mudah mengalami kecelakan. Kok bisa? Iya, karena kalau obeisitas, akan menyebabkan daya reaksi fisik jadi lamban. Percaya kan?
Yang kedua. Akibat kelebihan gizi dapat menyebabkan overweight. Eh, lalu apa bedanya dengan obeisitas? Beda dong. Jadi, kalau obeisitas adalah kelebihan berat badan 20% dari berat badan normal, sedangkan overweightkelebihan berat badan 10% dari berat badan normal. Chek ya, semoga normal-normal saja. Hehehe...
Bisa dicek dengan rumus ini.
BERAT BADAN IDEAL = (TB-100)-10%
BERAT BADAN NORMAL = TB-100
Nah, kalau sudah mengalami kekurangan atau kelebihan gizi apa yang harus dilakukan.
- Makan dengan asupan gizi seimbang
- Menguruskan badan untuk yang mengalami obeisitas maupun overweight. Namun haru memerhatikan penyusunan menu diet anti obeisitas.
- Berat badan harus seimbang, bisa diukur dengan rumus di atas.
- Lakukan olah tubuh untuk membangun kekuatan, membakar kalori, menguatkan jantung dan paru-paru, dan dapat memengaruhi metabolisme tubuh
-Ummi Azzura WIjana-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H