Mohon tunggu...
Ummi Azzura Wijana
Ummi Azzura Wijana Mohon Tunggu... Guru - Music freak

Sumiatun a.k.a Ummi Azzura Wijana, menulis di media cetak, antara lain: Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi, Sabana, Realita Pendidikan, Magelang Ekspres, Jaya Baya, Panjebar Semangat, Djaka Lodang, Karas, dll. Buku antologi bersamanya: Inspirasi Nama Bayi Islami Terpopuler (2015), Puisi Penyair Lima kota (2015), Pelangi Cinta Negeri (2015), Di antara Perempuan (2015), Wajah Perempuan (2015), Puisi Menolak Korupsi 4 (2015), Puisi Menolak Korupsi 5 (2015), Jalan Remang Kesaksian (2015), Puisi Kampungan (2016), Memo Anti Terorisme (2016), Pentas Puisi Tiga Kota dalam Parade Pentas Sastra I/2016 Yogya (2016), Wajah Ibu, Antologi Puisi 35 Penyair Perempuan (2016), Puisi Prolog dalam Buku Sang Penjathil (2016), Antologi Cerpen Gender Bukan Perempuan (2017), Kepada Hujan di Bulan Purnama (2018), dan Profil Seniman Cilacap (2019). Buku lain yang telah terbit: Buku Pintar Kecantikan Muslimah (2014), Flawes Makeup Bagi Pemula (2019), dan Bali Jawa (2020), Pendidikan dalam Refleksi Guru Penulis (2023), Dasar-dasar Kecantikan dan SPA Kelas X SMK (2023).

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Sedang Hit! Jembatan Sawah Sukorame Mangunan

27 Februari 2018   18:59 Diperbarui: 27 Februari 2018   23:27 3448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan Sawah Sukorame. Dokpri.

Bagi pengunjung tak perlu risau, di tempat wisata baru ini tidak dipungut biaya masuk. Hanya dikenai biaya parkir dengan harga wajar. Jika merasa kelelahan selepas berkeliling sawah bisa menikmati wedang uwuh khas Imogiri Bantul dan aneka jajan yang disediakan di warung dekat sawah.  Sambil menikmati gemericik aliran air di parit sawah yang mendamaikan jiwa setelah penat dengan rutinitas dan hiruk pikuk kota.

Wedang Uwuh. Dokpri.
Wedang Uwuh. Dokpri.
Tempat ini sungguh menarik. Akan lebih memiliki nilai tambah saat pengelola, utamanya masyarakat sekitar mengembangkannya menjadi wisata pendidikan. Dalam hal ini adalah wisata pendidikan bidang pertanian. Sehingga wisatawan yang umumnya anak-anak dan remaja yang kurang paham dengan pertanian bisa memahami tentang pertanian di sawah. 

Hal ini bisa dilakukan misalnya dengan cara menyemai benih padi, cara menanam padi di sawah, memanen padi yang sudah menguning, dan sebagainya. Pasti liburan para wisatawan tidak sekadar jalan-jalan namun juga bermanfaat karena mendapat ilmu pengetahuan.

OK! 

Akhirnya, selamat berlibur.

Magelang, 27 Februari 2018

Ummi Azzura Wijana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun