Kuliner saat ini menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi setiap orang. Meskipun sejak dulu kuliner, pangan, merupakan kebutuhan pokok manusia. Namun saat ini, kuliner yang dimaksud sangat penting bagi masyarakat kekinian adalah kuliner yang instagramable. Mengikuti perkembangan teknologi saat ini yang sangat pesat.
Baik bentuk maupun tempatnya. Apalagi saat ini, media sosial sepertinya menjadi media utama yang digunakan untuk mengiklankan makanan. Banyak tempat makan (kulineran) yang mengundang bloger untuk mereview makanan dan tempat usaha mereka. Alhasil usaha kuliner baru langsung melambung berkat unggahan gambar di media sosial maupun ulasan yang menarik di blog para bloger.
Saat ini makan di tempat makan memang menjadi gaya hidup tersendiri. Kadang-kadang jenis makanan tidak begitu penting. Orang pergi makan mencari suasana saja, missal sambil ngobrol atau kerja daring menggunakan laptop maupun handphone. Selain itu, tempat makan yang menyediakan free wifi biasanya akan diserbu anak-anak remaja. Sambil makan, ngobrol, dan berselancar ria menikmati free wifi di tempat makan tersebut.
Tempat makan yang bersih dan rapi sekaligus memiliki tempat yang asyik untuk berswafoto menjadi tujuan para konsumen. Sambil menunggu makanan datang biasanya konsumen asyik bercanda sambil berfoto-foto. Makanya tempat makan saat ini banyak yang menyediakan spot-spot foto. Membuat yang makan merasa nyaman, gembira dan bahagia.
Untuk itulah tempat dan makanan yang instagramable sangat diminati oleh para konsumen. Apalagi jika tempat tidak memberikan charge bagi konsumen yang sekedar nongkrong pesan minum, ngobrol sepuasnya di tempat itu. Mereka pasti betah berjam-jam di tempat makan.
Makanan Kekinian
Penyajian menjadi kunci utama suatu makanan untuk menarik pembeli. Makanan yang biasa dikemas dengan baik. Keterampilan seperti ini selain bakat juga sebuah keterampilan yang tak semua orang memilikinya. Jika tidak terbiasa, makanan yang disajikan pun akan biasa saja.
Memang tidak semua karyawan dalam sebuah tempat makan adalah lulusan SMK. Namun mereka rata-rata dari SMK. Lulusan SMK ini akan lebih cepat menyesuaikan perusahaan karena selama di sekolah kompetensi yang diberikan memang disesuaikan dengan kondisi di industri.
Kompetensi mengemas ini ditekuni oleh anak SMK. Mereka melakukan latihan dan kemudian diujikan kompetensi yang dimilikinya. Penguji tidak hanya dari guru mereka namun juga melibatkan penguji dari praktisi. Yaitu orang-orang yang telah berkecimpung dalam dunia Tata Boga dan Perkulineran sejak lama. Tidak heran jika menu harian bisa dikemas kekinian. Karena memang kemampuan mereka telah teruji dengan baik sesuai standar yang ditetapkan oleh industri.
Magelang, 23 Februari 2018
Ummi Azzura Wijana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H