Mohon tunggu...
Ummi Azzura Wijana
Ummi Azzura Wijana Mohon Tunggu... Guru - Music freak

Sumiatun a.k.a Ummi Azzura Wijana, menulis di media cetak, antara lain: Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi, Sabana, Realita Pendidikan, Magelang Ekspres, Jaya Baya, Panjebar Semangat, Djaka Lodang, Karas, dll. Buku antologi bersamanya: Inspirasi Nama Bayi Islami Terpopuler (2015), Puisi Penyair Lima kota (2015), Pelangi Cinta Negeri (2015), Di antara Perempuan (2015), Wajah Perempuan (2015), Puisi Menolak Korupsi 4 (2015), Puisi Menolak Korupsi 5 (2015), Jalan Remang Kesaksian (2015), Puisi Kampungan (2016), Memo Anti Terorisme (2016), Pentas Puisi Tiga Kota dalam Parade Pentas Sastra I/2016 Yogya (2016), Wajah Ibu, Antologi Puisi 35 Penyair Perempuan (2016), Puisi Prolog dalam Buku Sang Penjathil (2016), Antologi Cerpen Gender Bukan Perempuan (2017), Kepada Hujan di Bulan Purnama (2018), dan Profil Seniman Cilacap (2019). Buku lain yang telah terbit: Buku Pintar Kecantikan Muslimah (2014), Flawes Makeup Bagi Pemula (2019), dan Bali Jawa (2020), Pendidikan dalam Refleksi Guru Penulis (2023), Dasar-dasar Kecantikan dan SPA Kelas X SMK (2023).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

(Masih) Kulihat Bening di Matamu (3)

15 Oktober 2014   12:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:57 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seksama kuperhatikan Sul memberikan informasi kepadaku.

“Moderatornya juga penulis katanya. Tapi saya kurang tahu siapa. Datang ya mas, nanti bareng. Bonceng saya, ya...?”

Pinta Sul seperti anak kecil saja. Tapi yang jelas aku tahu pasti, bahwa Sul penggemar beratnya Kang Abik. Kegiatan bedah buku ini pasti akan dia ikuti. Meskipun dengan menyisihkan waktu luang diantara kesibukannya sebagai takmir masjid yang mengurusi kegiatan ramadhan ini dari tarawih, TPA, hingga buka bersama remaja masjid.

“Ok..”. sambutku menyetujui.” Tapi kapan nih.. jangan-jangan tabrakan dengan jadwal pekerjaanku.”

Tenang mas, acaranya hari Minggu kok, 20 Juli jam 15.30.

***

Selesai sholat ashar segera saja aku bergegas menuju Masjid. “Sul pasti sudah menungguku.” Gumamku sepanjang jalan menuju masjid. Dan dugaanku benar. Sul sudah melap sepeda motor kebanggannya. Sepeda motor tahun 90an warna merah bertangki seksi.. hehe...

“Alhamdulillah... Mas Arif akhirnya datang juga”.

“Sebentar ya Mas, saya selesaikan dulu.”

“Siiipp...”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun