Hal ini dikarenakan terjadinya tindak kurupsi besar-besaran yang dilakukan oleh petinggi pemerintah,legislatif atau petinggi partai politik,kondisi ini mengakibatkan berkurangnya bahkan hilangnya kepercayaan publik tehadap pemerintahan yang sedang berjalan.
G.Hilangnya kepercayaan rakyat terhadap lembaga negara
Korupsi yang terjadi di lembaga-lembaga negara di indonesia dan marak di beritakan di mediaa mengakibatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga tersebut hilang.
H.Menguatnya sisi kekerasan dalam masyarakat
Kondisi kemiskinan pada akhirnya memicu berbagai kerawanan sosial lainnya yang semakin membuat masyarakat prustasi menghadapi kerasnya kehidupan,masyarakat menjadi sangat apatis dengan berbagai program dan keputusan yang dibuat oleh pemerintah,mereka menganggap tidak akan merubah kondisi hidup mereka.
I.Dampak kerusakan lingkungan
Menurunnya kualitas lingkungan, Kerusakan lingkungan hidup dipicu oleh berbagai sebab, seperti kepentingan ekonomi,dimana hasil hutan yang ada di eksploitasi besar-besaran untuk mendapatkan keuntungan,disisi lain eksploitasi tidak dibarengi dengan upaya penanaman kembali ( reboisasi) yang baik dan terencana sehingga hasil eksploitasi hutan ini mengakibatkan kerusakan parah bagi lingkungan.
Baca juga: Mitos Procrustes dan Ujung Senja Penanganan Korupsi di Indonesia
J.Korupsi berdampak pada penurunan kualitas moral dan akhlak.
Baik individual maupun masyarakat secara keseluruhan. Selain meningkatkan ketamakan dan kerakusan terhadap penguasaan aset dan kekayaan korupsi juga akan menyebabkan hilangnya sensitivitas dan kepedulian terhadap sesama.Rasa saling percaya yang merupakan salah satu modal sosial yang utama akan hilang. Akibatnya, muncul fenomena distrust society, yaitu masyarakat yang kehilangan rasa percaya, baik antar sesama individu, maupun terhadap institusi negara. Perasaan aman akan berganti dengan perasaan tidak aman (insecurity feeling). Inilah yang dalam bahasa Al-Quran dikatakan sebagai libaasul khauf (pakaian ketakutan).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H