Mohon tunggu...
Sumiati
Sumiati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Korupsi Bagi Masyarakat

26 April 2019   22:45 Diperbarui: 1 Juli 2021   06:21 9646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dampak Korupsi Bagi Masyarakat | freepik

Kata "korupsi" berasal dari bahasa Latin "corruptio" atau "corruptus". Selanjutnya dikatakan bahwa "corruptio" berasal dari kata "corrumpere", suatu bahasa Latin yang lebih tua. Dari bahasa Latin tersebut kemudian dikenal istilah "corruption, corrupt" (Inggris), "corruption" (Perancis) dan "corruptie/korruptie" (Belanda). Arti kata korupsi secara harfiah adalah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian.

Istilah korupsi yang telah diterima dalam perbendaharaan kata bahasa Indonesia, adalah "kejahatan, kebusukan, dapat disuap, tidak bermoral, kebejatan dan ketidakjujuran". Pengertian lainnya, "perbuatan yang buruk seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dan sebagainya"

Korupsi adalah tindakan menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan pribadi dan digunakan sebagai upaya meperkaya diri sendiri. Korupsi sangat berdampak negatif pada kehidupan masyarakat sekitar.

Baca juga: Korupsi, Demokrasi, dan Hukuman Mati

Di Indonesia sendiri korupsi sudah merajalela dimana-mana dan kasus korupsi selalu saja bertambah setiap tahunnya. Mungkin ini dikarenakan setiap orang sudah tidak lagi menganggap korupsi sebagai pelanggaran hukum melainkan sudah menjadi kebiasaan yang umum. Korupsi di Indonesia kian lama kian akut. Padahal, korupsi memiliki dampak negatif bagi seluruh sendi kehidupan, tak terkecuali sektor perekonomian. 

Korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus/politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.

Korupsi telah dinyatakan sebagai kejahatan luar biasa (extraordinary crime), yang berarti korupsi mengakibatkan kerusakan besar dan secara luas mempengaruhi kehidupan rakyat Indonesia. 

Dalam banyak literatur disebutkan bahwa korupsi mengakibatkan penurunan daya saing nasional, mengganggu pertumbuhan ekonomi, menimbulkan biaya sosial yang besar, dan akhirnya menambah tingkat kemiskinan.

Singkatnya, korupsi masih menjadi ladang bagi para oknum yang tidak bertanggung jawab. Lebih parahnya, Indonesia masuk ke dalam daftar negara dengan presentase besar dalam hal korupsi di dunia. Lantas, seperti apa dampak buruk yang dihasilkan dari korupsi .Diantara dampak korupsi adalah sebagai berikut:

A.Fasilitas penunjang usaha tak terbangun

Korupsi bisa mengakibatkan ekonomi biaya tinggi. Contoh sederhanannya adalah fasilitas transportasi seperti jalan, jembatan, pelabuhan dan bandara yang tidak terbangun akibat dana pembangunannya dikorupsi.Akibatnya, seorang pengusaha yang ingin mendatangkan bahan baku, misalnya, harus mengeluarkan biaya lebih besar karena lama perjalanan yang lebih lama jika dibandingkan pada negara dengan kondisi fasilitas transportasi yang baik.

B. Harga barang kian mahal

Dampak lanjutan dari biaya ekonomi tinggi adalah harga barang yang ikut melambung. Alasannya karena biaya produksi menjadi tinggi akibat fasilitas-fasilitas pendukung dunia usaha seperti jalan, jembatan, rel kereta, bandara dan pelabuhan yang tidak terbangun dengan baik.

Jika harga barang mahal, maka ada dua konsekuensi yang mengancam pengusaha. Konsekuensi pertama, daya serap atas barang produksinya jadi rendah karena harga yang mahal.Dan, konsekuensi kedua, untuk menghindari barang tidak laku pengusaha pun menurunkan keuntungan yang mengakibatkan laju sebuah usaha menjadi tidak berjalan dengan baik.

C. Matinya etika sosial politik

Korupsi bukan suatu tindak pidana biasa karena ia merusak sendi-sendi kehidupan yang paling dasar yaitu etika sosial bahkan kemanusiaan.kejujuran sudah tidak ditegakkan lagi.

Baca juga: Hukum Islam Dalam Pelaksanaan Pendidikan Anti-Korupsi di Indonesia

D. Tidak efektifnya peraturan dan perundang- undangan

Peraturan dan perundang-undangn yang berlaku menjadi mandul karena setiap perkara selalu diselesaikan dengan korupsi.

E.Dampak terhadap politik dan demokrasi

Munculnya kepemimpinan korup,perilaku koruptif dan tindak korupsi dilakukan dari tingkat bawah,masyarakat digiring untuk memilih pemimpin yang korup dan di berikan mimpi-mimpi dan janji akan kesejahetraan yang menjadi dambaan rakyat sekaligus menerima suap dari calon pemimpin tersebut.

F.Hilangnya kepercayaan publik pada demokrasi

Hal ini dikarenakan terjadinya tindak kurupsi besar-besaran yang dilakukan oleh petinggi pemerintah,legislatif atau petinggi partai politik,kondisi ini mengakibatkan berkurangnya bahkan hilangnya kepercayaan publik tehadap pemerintahan yang sedang berjalan.

G.Hilangnya kepercayaan rakyat terhadap lembaga negara

Korupsi yang terjadi di lembaga-lembaga negara di indonesia dan marak di beritakan di mediaa mengakibatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga tersebut hilang.

H.Menguatnya sisi kekerasan dalam masyarakat

Kondisi kemiskinan pada akhirnya memicu berbagai kerawanan sosial lainnya yang semakin membuat masyarakat prustasi menghadapi kerasnya kehidupan,masyarakat menjadi sangat apatis dengan berbagai program dan keputusan yang dibuat oleh pemerintah,mereka menganggap tidak akan merubah kondisi hidup mereka.

I.Dampak kerusakan lingkungan

Menurunnya kualitas lingkungan, Kerusakan lingkungan hidup dipicu oleh berbagai sebab, seperti kepentingan ekonomi,dimana hasil hutan yang ada di eksploitasi besar-besaran untuk mendapatkan keuntungan,disisi lain eksploitasi tidak dibarengi dengan upaya penanaman kembali ( reboisasi) yang baik dan terencana sehingga hasil eksploitasi hutan ini mengakibatkan kerusakan parah bagi lingkungan.

Baca juga: Mitos Procrustes dan Ujung Senja Penanganan Korupsi di Indonesia

J.Korupsi berdampak pada penurunan kualitas moral dan akhlak.

Baik individual maupun masyarakat secara keseluruhan. Selain meningkatkan ketamakan dan kerakusan terhadap penguasaan aset dan kekayaan korupsi juga akan menyebabkan hilangnya sensitivitas dan kepedulian terhadap sesama.Rasa saling percaya yang merupakan salah satu modal sosial yang utama akan hilang. Akibatnya, muncul fenomena distrust society, yaitu masyarakat yang kehilangan rasa percaya, baik antar sesama individu, maupun terhadap institusi negara. Perasaan aman akan berganti dengan perasaan tidak aman (insecurity feeling). Inilah yang dalam bahasa Al-Quran dikatakan sebagai libaasul khauf (pakaian ketakutan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun