Mohon tunggu...
Sumbo Tinarbuko
Sumbo Tinarbuko Mohon Tunggu... -

dosen komunikasi visual isi yogyakarta | konsultan komunikasi visual | pemerhati budaya visual | penulis buku dekave penanda zaman masy global, semiotika komunikasi visual, iklan politik dalam realitas media | relawan komunitas reresik sampah visual | http://sumbotinarbuko.com/cv-sumbo | instagram: @sumbotinarbuko | twitter: @sumbotinarbuko | facebook: @sumbotinarbuko

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nasihat Visual Ala Presiden Jokowi

2 Agustus 2016   19:11 Diperbarui: 2 Agustus 2016   19:18 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangun budaya kesepahaman

Sudah selayaknya kita bangkit berdiri agar mampu membangun budaya kesepahaman pribadi dengan pihak lain. Bukannya kesepahaman pribadi dengan egoisme diri sendiri dan kelompok terdekat. Di sudut lain, pemerintah, pejabat publik dan elit politik harus mau memberi contoh dengan berbagi kebaikan.

Mereka dituntut mampu menginspirasi warganya demi kebaikan bersama. Mereka harus memahami aspirasi serta gerak langkah warga yang diayominya. Mereka seyogianya membangun budaya kesepahaman kepada rakyat melalui komunikasi pelayanan. Terpenting, demi kebaikan bersama, mereka wajib membangun budaya kesepahaman guna menyejahterakan warganya.

Hal itu mengemuka karena komunikasi pelayanan digerakkan lewat nalar perasaan. Sebuah gerakan kejujuran hati nurani yang realitas sosialnya sangat rasional. Berbeda dengan komunikasi biasa yang biasanya didasarkan akal pikiran. Kecenderungan yang muncul dalam proses komunikasi seperti itu, membuahkan berbagai bentuk komunikasi yang sangat emosional.

Sudah saatnya, upaya membangun budaya kesepahaman tersebut dikomunikasikan secara intensif ke ranah publik. Harapannya mampu menggairahkan konsep hidup yang mengedepankan gotong royong dan solidaritas pada sang liyan.

Sebab dengan menjalankan kehidupan yang mengedepankan aspek budaya kesepahaman lewat komunikasi pelayanan, sama maknanya dengan nasihat visual yang disampaikan Presiden Joko Widodo seperti diunggah dalam vlog Kaesang.  ‘’Yang besar itu adalah yang kuat kesabarannya. Yang besar adalah yang kuat kesalehannya’’.

(Sumbo Tinarbuko, Pemerhati Budaya Visual dan Dosen Komunikasi Visual FSR ISI Yogyakarta | http://sumbotinarbuko.com/cv-sumbo | Follow IG: @sumbotinarbuko | Twitter: @sumbotinarbuko | Facebook: @sumbotinarbuko )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun