Mohon tunggu...
Sumarti Saelan
Sumarti Saelan Mohon Tunggu... Freelancer - FREELANCE

FREELANCE

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Launching Aplikasi PRIMA, Inovasi Persembahan IDAI untuk Anak Indonesia

2 Agustus 2016   11:26 Diperbarui: 2 Agustus 2016   11:48 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabel Interpretasi Alisha, ke depan mungkin hanya ditampilkan satu yang merupakan hasil gambaran kurva data anak yang disubmit biat tidak siwer Ibu-ibu seperti saya yang sempat bingung

Bukan itu saja, kasus gizi kurang dan gizi buruk di Indonesia tercatat 19,6% dan 10-15% anak mengalami keterlambatan perkembangan (berdasarkan berbagai laporan Kepustakaan). Padahal dalam beberapa tahun ke depan Indonesia mengalami bonus demografi, harapannya tentu adalah diisi SDM yang berkualitas.

Bagaimana Negara akan berkembang pesat secara sosial dan ekonomi, saat SDA yang ada tidak optimal? Tentu akan menghambat produktifitas yang berdampak pada lambatnya pertumbuhan ekonomi sosial sebuah Bangsa Negara.

Tumbuh kembang anak paling penting adalah masa 1000 hari pertama kehidupannya, dari mulai kandungan hingga berusia dua tahun. Sampai pada masa ini, tinggi anak akan mencapai separuh tinggi badan akhirnya. Dan volume otak berkembang mencapai 80% volume otak dewasa. Dan masa proses tumbuh kembang ini bila dibarengi dengan pemenuhan kebutuhan dasar asuh, asih dan asah yang tepat dan seimbang akan menghasilkan manusia Indonesia yang sehat, tinggi, cerdas dan produktif.

Tampak pertama aplikasi PRIMA (capture pribadi pada aplikasi)
Tampak pertama aplikasi PRIMA (capture pribadi pada aplikasi)
Pada masa ini, saat anak mengalami gangguan tumuh kembang yang tak terdeteksi dan tak tertangani secara dini dengan tepat, maka anak akan mengalami resiko jangka panjang yang mempengaruhi kualitas hidupnya di saat dewasa.

Karenanya diperlukan pemantauan ketat di masa ini agar anak bisa mencapai tumbuh kembang maksimal. Pemantauan berkala secara tepat dan ketat akan dapat mengetahui sejak dini gangguan pertumbuhan dan keterlambatan perkembangan.

Pantauan tumbuh kembang berkala dapat dilakukan dengan pengukuran berat badan, panjang atau tinggi badan, dan lingkar kepala secara berkala. Sedang perkembangannya mencakup kemampuan motorik kasar seperti duduk, berdiri, berlari dan berjalan. Kemampuan motorik halus yaitu kemampuan berbicara, berkomunikasi, bersosial dengan lingkungan, menggambar dan menulis dan kecerdasan kognitif.

Tampak bagian profile (Capture pribadi)
Tampak bagian profile (Capture pribadi)
Yang sering bermasalah dan terlambat dideteksi paling banyak adalah bagian perkembangan, karena terkadang tak terpantau secara kasat mata seperti halnya pertumbuhan fisik. Sebagai orang tua selaku penanggung jawab utama umbuh kembang anak tentu butuh dukungan dan pendampingan maksimal dari Dokter anak dan tenaga profesional lainnya.

Namun jumlah dokter anak yang hanya sekitar 3700an di Indonesia tidak sebanding dengan angka kelahiran 5 juta pertahun. Ditambah belum meratanya penyebaran dokter di Indonesia, tantangan letak geografis yang yang rumit untuk dan jadi kendala tersendiri dalam penyebaran membuat masalah kompleks yang butuh perhatian banyak pihak.

Menu utama Aplikasi PRIMA
Menu utama Aplikasi PRIMA
Beranjak dari kondisi ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) membidani lahirnya  inovasi terbaru, terobosan kekinian untuk membantu mengatasi masalah ini, meningkatkan status gizi masyarakat dengan menghadirkan Aplikasi PRIMA.

Dilaunching secara resmi bertepatan dengan hari anak Nasional pada 23 Juli 2016, bertempat di Gedung Pusat Kesehatan Ibu Anak Kiara RSCM, IDAI resmi melaunching Aplikasi PRIMA untuk orang tua dalam rangkaian seminar “Bincang Santai – Seribu Hari Pertama Kehidupan Optimal, Masa Depan Anak Indonesia Cemerlang”.

screenshot-2016-08-01-22-26-34-57a008dc2523bdee278db48c.jpg
screenshot-2016-08-01-22-26-34-57a008dc2523bdee278db48c.jpg
Bersama tiga Dokter yang membidani lahirnya Aplikasi PRIMA, Dr. Antonius Pudjiadi, Sp. A (K), Dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A (K) dan DR. Dr. Aman Pulungan Sp. A (K)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun