Tapi percayalah, semakin bertambah usia gaya berbusana juga ikut bertransformasi. Ada saat di mana perempuan ingin tampil feminim dengan maksimal dengan rok atau gaun panjang meski kaki harus naik turun selama di kendaraan roda dua. Terutama untuk perempuan berhijab, tentu ingin ke acara resmi dengan gaun dan rok panjang yang sekarang bertebaran modelnya unyu dan feminim.
Tapi dengan mengendarai motor tentu harapannya kaki tetap nyaman bertumpu dan sesekali naik turun ke jalan saat terjebak macet tanpa terganggu dengan rok atau gaun panjang.
Untuk high heels, masuk “bagasi” bersama mantel dan perlengkapan lainnya. Sampai tempat tujuan, tukar sepatu dan touch up. Tara...woman biker tetap cantik, feminim meski habis berjibaku dengan gas motor :D
Mengakomodasi multitasking perempuan di segala suasana dan cuaca
Perempuan sekarang identik dengan kemandirian, meski tidak ngantor nine to five tetap ya kegiatan banyak. Mulai dari koki keluarga yang harus ke pasar belanja dan pulang membawa belanjaan segambreng, ojek pribadi anak dari dan ke sekolah. Penting banget sepeda motor dengan desaign yang nyaman untuk semua aktivitas.
Sekarang sangat biasa melihat skutik emak-emak seperti saya diberi kursi tambahan dengan kaki tinggi di bagian depan untuk duduk anak balita seliweran di pasar kan? :D
Bahkan saya sendiri saat usia buah hati sudah masuk 7 tahun, tetap sering melakukannya sampai sekarang tapi tanpa kursi. Karena Alisha mudah ngantuk, jadi cara termudah adalah mendudukannya di depan dan kepala bertumpu di spedo meter. Sepeda motor skutik dengan tumpuan kaki yang lebar dan tidak licin sangat penting, karena kaki saya dan Alisha bertumpu berbarengan.
Pada kondisi tertentu misalnya saat musim hujan, percayalah pikiran yang terlintas lebih dulu dari woman biker seperti saya adalah “Baju tetap harus bersih sampai tujuan, penampilan tetap harus rapi”, soal genangan air dan tantangan lainnya, nomer sekian hohoho...:D
Maka kembali, bagasi penuh, masih ditambah tas besar tempat membawa segala bekal dan perlengkapan.
Memahami sisi “lemah” perempuan