Pengedara yang baik juga pasti bertanggung jawab dengan melengkapi surat-surat yang wajib dimiliki. Saat surat yang kita miliki tidak lengkap, akan selalu timbul rasa takut dan deg-degan dalam perjalanan. Melihat Polisi dari jarak jauh serasa bagai buron yang siap lari sekencang-kencangnya atau bingung toleh kanan kiri mencari jalan alternatif. Takut ditilang!
Dan ini akan berakibat pada hilangnya konsentrasi berkendara yang bisa berakibat fatal. Ya, ini adalah pengalaman pribadi saya di tahun pertama jadi woman biker Jakarta nekat dan tak bertanggung jawab, yang bepergian tanpa SIM. Jangan ditiru ya :D
Pengendara yang baik akan tahu etika, paham apa yang tidak  boleh dilakukan di jalan raya. Seperti menimbulkan suara keras, baik ngobrol setengah berteriak di atas sepeda motor saat sedang membonceng orang lain. Atau memasang knalpot dengan suara bising dan main gas semauanya. Memang ini hal pribadi, tapi sebenarnya sangat mengganggu pengedara lain yang mudah kaget. Dan bisa mengilagkan konsentrasi.
Ini berdasarkan pengalaman pribadi yang sering kaget dan serasa jantungan karena suara-suara keras yang dihasilkan dari knalpot modifikasi orang lain yang diraungkan secara semena-mena di jalanan. Bahkan saya pernah oleng hampir jatuh gara-gara kaget. Karena itu saya melarang keras suami saat akan memodifikasi knalpotnya.
Duh ya, jalan raya bukan arena racing. Tapi jalanan umum milik seluruh masyarakat yang melewatinya dan tidak semua pengguna jalan memiliki kekuatan jantung yang sama L
Pengendara yang baik juga akan memikirkan kenyamanan dan kesempurnaan atribut, seperti helm yang nyaman. Memilih bahan bakar yang baik dan tepat untuk kendaraannya. Sekarang saya bisa membedakan tarikan sepeda motor saya saat diberi bahan bakar yang berbeda secara rutin.
Kendaraan (sepeda motor) yang nyaman
Bagaimana sepeda motor yang nyaman dan menyempurnakan perlajanan seorang woman biker versi saya?
Mengakomodasi segala model fashion dan kerempongan perempuan
Pengguna motor cenderung tomboi? Mungkin pendapat ini banyak muncul karena saat mengendarai motor banyak woman biker memilih mengenakan celana anjang dan sepatu teplek atau kets . Agar memudahkan langkah kaki naik turun.