Mohon tunggu...
Sumarti Saelan
Sumarti Saelan Mohon Tunggu... Freelancer - FREELANCE

FREELANCE

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Kesempurnaan Berkendara ala Woman Biker Jakarta

6 Mei 2016   00:02 Diperbarui: 15 Oktober 2024   00:39 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Untuk high heels, masuk “bagasi” bersama mantel dan perlengkapan lainnya. Sampai tempat tujuan, tukar sepatu dan touch up. Tara...woman biker tetap cantik, feminim meski habis berjibaku dengan gas motor :D

Megakomodasi multitasking perempuan di segala suasana  dan cuaca

Perempuan sekarang identik dengan kemandirian, meski tidak ngantor nine to five tetap ya kegiatan banyak. Mulai dari koki keluarga yang harus ke pasar belanja dan pulang membawa belanjaan segambreng, ojek pribadi anak dari dan ke sekolah. Penting banget sepeda motor dengan desaign yang nyaman untuk semua aktivitas.

Sekarang sangat biasa melihat skutik emak-emak seperti saya diberi kursi tambahan dengan kaki tinggi di bagian depan untuk duduk anak balita seliweran di pasar kan? :D

Bahkan saya sendiri saat usia buah hati sudah masuk 7 tahun, tetap sering melakukannya sampai sekarang tapi tanpa kursi. Karena Alisha mudah ngantuk, jadi cara termudah adalah mendudukannya di depan dan kepala bertumpu di spedo meter. Sepeda motor skutik dengan tumpuan kaki yang lebar dan tidak licin sangat penting, karena kaki saya dan Alisha bertumpu berbarengan.

Pada kondisi tertentu misalnya saat musim hujan, percayalah pikiran yang terlintas lebih dulu dari woman biker seperti saya adalah “Baju tetap harus bersih sampai tujuan, penampilan tetap harus rapi”, soal genangan air dan tantangan lainnya, nomer sekian hohoho...:D

 Maka kembali, bagasi penuh, masih ditambah tas besar tempat membawa segala bekal dan perlengkapan.

Memahami sisi “lemah” perempuan

Ya, sekuat-kuatnya saya mengendari motor di jalan Jakarta, ada juga saat-saat di mana saya merasa capek. Usia tak bisa bohong ya teman, bahwa di tengah mengendara ada rasa lelah. Jadi kendaraan dengan mesin yang nyaman, tanpa harus ngotot dengan sekuat tenaga tarik gas tapi tetap berjalan mulus sesuai irama yang diinginkan dan sampai dengan tepat dan selamat ditujuan tentu jadi pilihan.

Mengakomodasi “kantong” alias irit

Perempuan ya, apalagi yang sudah berumah tangga, apa-apa pasti dihitung. Bukan pelit tapi irit dan hemat. Jadi kalau punya sepeda motor juga harus yang irit bahan bakarnya. Mudah menemukan lokasi service resminya di mana pun dan kapan pun. Jadi efisien dan hemat biaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun