Aku dan ponakanku berinisiatif untuk membuat Api Unggun dan dibantu kakakku juga. Kami membeli 1 pak kayu untuk dibuat api unggun. Mengatur kayu sedemikian rupa dengan tujuan mempermudah nyala api meluas dan menghangatkan kami. Tengahnya nuansa dingin bersama Kehangatan Keluarga menjadi semakin bermakna.
Api unggun menjadi pusat perhatian kami, selain membuat tubuh hangat, nyala apinya menarik untuk dipandang. Aku memesan beberapa susu hangat untuk ibu, ponakan dan kakakku disamping parkiran. Benar-benar merasakan rindu.Â
Rindu dengan hangatnya air hangat hehe. Saat membagikan minuman yang kubawa dengan nampan, ternyata saudaraku sudah pada membuka bekal makanan dan duduk mengelilingi api unggun yang telah kami buat. Yaa semakin haru rasanya menikmati suasana pagi itu di hari kasih sayang. Tidak hanya kasih sayang, tapi Cinta telah tumbuh berlebih diantara kami dalam dekapan Kehangatan Keluarga.
Saat itulah pertama kalinya aku bisa melihat matahari terbit di puncak sikunir bersama ibu, ponakan dan para kakakku. Sangat berkesan dalam dekapan Kehangan Keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H