Selanjutnya dalam kesempatan ini peserta pembinaan juga mendapatkan edukasi dari Densus 88 Menghalau Munculnya Aksi Terorisme di Wilayah D.I Yogyakarta.
Ibtu Umar menyamapaikan tentang pemahaman radikalisme dan juga terorisme, bagaimana sarana penyebarannya, bagaimana merekrut amggota. Kita harus memahami proses pembentukan terorisme mulai dari kelomok-kelompok kecil mengadakan pengajian yang
awalnya  membahas ilmu-ilmu agama kemudian mulai di ajak untuk membenci keputusan pemerintah bahakan sampai bagaimana mengajak untuk membenci negara kesatuan Republik Indonesia. Agar kita bisa terhindar dan terkena pengaruh tersebut maka perlu benteng agama yang kuat dan kokoh.
 Peran keluarga juga sanagt penting untuk bisa menjaga kita supaya tidak terjangkit oleh virus radikalisme dan juga terorisme. Hati-hati dalm bermedia sosial, kita harus pandai-pandai menfilter dalam bermedia sosial. Penyebaran mulai dari dunia maya tidak ada yang dapat menjegahnya dan dengan cara apa itupun kiyta belu tahu. Untuk itu kita perlu membentengi kita dari pengaruh-pengaruh media sosial.
Sebagai pendidik kita merupakan ujung tombak generasi  bangsa. Jika kita terkontemenasi dengan radikal maka bagaimana dengan anak didik kita. Bagaimana kita akan membawa anak didik kita meme[ersiapakan diri menuju Indonesia emas Indonesia yang lebih maju dan bermartabat.
Kesimpulan dari apa yang Ibtu Umar sampaikan adalah bahwasanaya pentingnya mencegah sejak dini agar anak-anak kita tidak mudah terseret ke pemahaman radikal dan terorisme:
1.Peran keluarga sanagta pentung untuk menekan munculnya intoleransi yang dapat berkembang menjadi radikalisme hingga terorisme.
2.SATGASWIL DIY akan mendukung program kenali dan peduli lingkungan sendiri (KENDURI) untuk mewujudkan desa siaga dengan reseliensi dalm pencegahan paham radikal terorisme melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Yogyakaerta.
Demikian beberapa hal yang penulis terima dari pembinaan ini. Semoga bermanfaat. Salam sehat salam literasi tetap semangat dan teerus berkarya.
Gunungkidul, 16 Januari 2025
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H